Wakili UIR Dalam Konfrensi Internasional di Berlin, Prof Syafrinaldi Paparkan Digitalisasi Hukum

Wakili UIR Dalam Konfrensi Internasional di Berlin, Prof Syafrinaldi Paparkan Digitalisasi Hukum
Rektor UIR, Prof Syafrinaldi saat mempresentasikan pokok pikirannya di Konfrensi Internasional di Berlin. ((Foto: humas UIR)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Rektor Universitas Islam Riau (UIR), Prof Syafrinaldi diundang untuk mempresentasikan makalah ilmiahnya pada International Conference on Digitalization, Law and Society in Islamic Society di Indonesian Embassy, Berlin Jerman, 13 Juni 2024 yang lalu. Kehadiran Rektor UIR tersebut sebagai bentuk kerjasama dengan Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Jerman. 

Kolaborasi UIR dan DAAD Jerman sudah memasuki tahun ketiga. Kolaborasi ini menghasilkan banyak kegiatan akademis yang dijalankan UIR dimana seluruh pembiayaannya ditanggung oleh DAAD German. 

Salah satu kegiatan tersebut adalah pelaksanaan pertukaran mahasiswa (student exchange) dan visiting professor. UIR telah mengirim lebih dari 5 orang mahasiswanya yang belajar satu semester di German. 

Dalam lawatan kali ini, Rektor UIR Prof Syafrinaldi diundang langsung untuk mempresentasikan makalah ilmiahnya pada International Conference on Digitalization, Law and Society in Islamic Society di Indonesian Embassy, Berlin Jerman.

Dalam paparanya di hadapan ilmuan yang berasal dari Indonesia, German, dan beberapa negara di Eropa lainnya, Syafrinaldi memaparkan pokok pikirannya dalam menanggapi Digitalisasi Hukum. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Duta Besar RI untuk Jerman Dr Arif Haves Oeriseno SH. 

Dalam sambutannya, Dubes RI menyambut hangat delegasi UIR yang juga hadir Bersama Rektor yaitu Wakil Rektor I UIR Assoc Prof Dr H Syahendri MSi dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Assoc Prof Dr Muhd Ar Imam Riauan MIKom.

“Kita bangga sekali UIR mampu bicara banyak di panggung internasional seperti ini. Dalam kesempatan ini, UIR memposisikan diri sebagai universitas berkelas dunia dengan mampu menghadirkan gagasan ilmiah tentang bangsa dan tentunya kita akan terus berupaya agar UIR semakin hebat dan dikenal Masyarakat dunia,” ungkap Syafrinaldi saat diwawancari via sambungan seluler.

Diskusi hangat dan iklim akademis yang terbangun memposisikan UIR sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sejajar dengan Universitas terkemuka di Jerman. 

Pada kesempatan serupa perwakilan Kementerian Perdagangan Jerman pun turut menyampaikan makalah ilmiah selain Prof Stefan Koos dan Prof Michael Bohne yang sudah sering wara-wiri ke UIR. Konfrensi internasional ini tentunya menghasilkan peluang-peluang Kerjasama dan kemitraan antara UIR, DAAD, dan institusi pemerintahan di Jerman. Sehingga UIR semakin hebat dalam mewujudkan Visinya di tahun 2041 menuju Universitas Islam Berkelas Dunia Berbasis Iman dan Taqwa. (rls)