Studi: Konsumsi Minuman Manis Berlebihan Tingkatkan Risiko Kerontokan Rambut

Studi: Konsumsi Minuman Manis Berlebihan Tingkatkan Risiko Kerontokan Rambut
Konsumsi Minuman Manis Berlebihan Tingkatkan Risiko Kerontokan Rambut, Foto: Visinews

WARTASULUH.COM- Mengonsumsi minuman manis kini sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Pilihannya pun semakin beragam dengan tampilan dan rasa yang menggoda. Tetapi, di balik kepopulerannya, sebuah studi terbaru menemukan bahwa konsumsi minuman manis berlebihan bisa meningkatkan risiko rambut rontok.

Penelitian ini dimuat dalam jurnal Nutrition and Health (2025). Para peneliti menelusuri 17 penelitian sebelumnya yang membahas asupan nutrisi atau makanan tertentu serta efeknya terhadap rambut, seperti pertumbuhan, tekstur, dan kekuatan. Total ada 61.332 orang berusia 7–77 tahun yang diteliti, dengan sebagian besar partisipan adalah perempuan.

Dikutip dari Healthline, studi ini menemukan bahwa mengonsumsi minuman manis dan alkohol dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan meningkatnya kerontokan rambut serta depigmentasi dini.

Sebaliknya, konsumsi produk kedelai dan sayuran silangan justru berhubungan dengan menurunnya risiko rambut rontok. Kemungkinan, hal ini terkait dengan kandungan fitokimia seperti isoflavon dan karotenoid di dalamnya yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Efek minuman manis terhadap kesehatan rambut belum sepenuhnya jelas. Namun, menurut ahli gizi Julia Zumpano yang tidak terlibat dalam studi ini, salah satu penyebabnya mungkin karena minuman manis dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga rambut tetap sehat.

“Salah satu penyebab yang mungkin menjelaskan kaitan antara kerontokan rambut dengan konsumsi minuman manis dan alkohol adalah peran minuman ini terhadap mikrobioma usus, penyerapan nutrisi, serta kemungkinan bahwa orang yang mengonsumsinya jadi makan lebih sedikit,” jelas Zumpano, seperti dikutip dari Health.

Peneliti juga menemukan beberapa nutrisi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan rambut. Vitamin D, misalnya, diyakini dapat membantu melindungi dari kerontokan.

Sebagian besar studi menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah berkaitan dengan kerontokan rambut yang lebih parah atau lebih lama, sedangkan kadar yang tinggi justru bisa menjaga kesehatan rambut.

“Vitamin D sangat penting untuk membentuk sel-sel yang berkembang menjadi folikel rambut,” kata Zumpano.


Selain itu, zat besi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan rambut. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi suplemen zat besi (100 mg) dapat membantu pertumbuhan rambut pada perempuan dengan alopecia (kerontokan rambut).

Hal tersebut dikarenakan zat besi bisa mendukung fungsi folikel dan pertumbuhan sel. Selain itu, protein pun tak kalah penting. Asupan protein yang cukup dapat membantu produksi keratin, yakni komponen utama pembentuk rambut.

Dengan demikian, memperhatikan asupan makanan dan nutrisinya bisa menjadi salah satu solusi untuk menjaga kesehatan rambut. Marie Jhin, dokter kulit yang juga tidak terlibat dalam studi ini, menekankan pentingnya menjaga pola makan yang sehat bagi rambut.

“Saya mendorong pasien untuk mengonsumsi makanan kaya protein tanpa lemak, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

Kekurangan ringan dari nutrisi seperti zat besi, zinc, vitamin D, biotin, dan asam lemak omega-3 bisa memengaruhi pertumbuhan dan kualitas rambut,” pungkasnya, seperti dikutip dari Healthline.