21 Ribu Pelajar Pekanbaru Sudah Divaksin, PTM Terbatas Masih Aman

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka terbatas di Pekanbaru dibarengi dengan percepatan jangkauan vaksinasi untuk pelajar

21 Ribu Pelajar Pekanbaru Sudah Divaksin, PTM Terbatas Masih Aman
Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT mendampingi Gubernur Riau Syamsuar saat meninjau Vaksinisasi Pelajar, beberapa waktu lalu. (Ist)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Sebanyak 21 Ribu dari 45 ribu pelajar di Pekanbaru sudah mendapatkan vaksinasi tahap I. Hingga kini Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas juga relatif aman dari paparan Covid-19.

Hal itu diungkapkan Kepala Disdik Pekanbaru Ismardi Ilyas, Selasa (19/10/2021). "Sampai sekarang sudah ada sekitar 21 ribu dari 45 ribu yang akan kita vaksin. Kita terus menggesa capaian," kata Ismardi Ilyas.

Untuk percepatan vaksinasi sendiri, sebut dia, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Diskes) setempat. Hal itu mengingat stok vaksin yang tersedia tidak mampu memenuhi kebutuhan.

"Kalau vaksin tersedia, dua minggu selesai. Karena kita tinggal menunggu vaksin saja lagi, kalau data sudah lengkap," ungkapnya.

Di samping itu, lanjut Ismardi, percepatan vaksinasi pelajar juga turut dibantu oleh berbagai pihak. 

"Jadi ada juga pihak-pihak tertentu yang membantu, mereka datang ke sekolah untuk vaksin," ucapnya.

Sementara itu untuk vaksinasi terhadap tenaga pendidik, disampaikan Ismardi sudah di atas 90 persen dari total 4.500 guru di bawah naungan Disdik Pekanbaru.

"Berdasarkan laporan kepala sekolah, ada juga guru yang vaksin ke puskesmas dan tempat-tempat yang sudah ditentukan. Sehingga sampai sekarang angkanya sudah di atas 90 persen, 91 persen mungkin sudah," tutupnya.

PTM Aman

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas masih berlangsung aman. Hampir dua bulan PTM terbatas berlangsung, belum ada peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19. 

"Alhamdulillah sudah hampir dua bulan setelah kita buka (sekolah) tidak ada konfirmasi positif," ujar, Ismardi Ilyas. 

Menurutnya, protokol kesehatan secara ketat berjalan baik di lingkungan sekolah. Pihak sekolah juga mengirimkan jurnal harian maupun bulanan ke Dinas Pendidikan. 

Pihak sekolah melaporkan prokes yang berjalan di lingkungan sekolah. Mereka juga melaporkan aktivitas peserta didik di sekolah. 

"Namun masih ada beberapa sekolah yang berpotensi lemah prokes. Tapi ini akan tetap kita kawal terus, sehingga ini akan menjadi kebiasaan bagi mereka untuk disiplin prokes," paparnya. 

Ia menyebut, ada juga tim pengawas dari Dinas Pendidikan yang mengawasi secara rutin ke sekolah. Mereka memastikan prokes berjalan baik di lingkungan sekolah. (Sri)