Tren Gasing Penghapus Viral di Kalangan Pelajar, Ini Bahayanya

WARTASULUH.COM- Sebuah tren baru tengah meramaikan dunia pelajar di Indonesia. Gasing penghapus, permainan sederhana yang dibuat dari penghapus, paku payung, dan staples, kini menjadi perbincangan hangat di media sosial, khususnya TikTok. Meski terlihat kreatif dan menarik, tren ini menyimpan risiko serius yang patut diwaspadai.
Gasing penghapus dibuat dengan cara menancapkan paku payung di bagian tengah penghapus, lalu memperkuat sisi-sisinya dengan staples. Ketika diputar, gasing ini mampu berputar kencang sambil mengeluarkan suara khas yang menarik perhatian. Namun, di balik keseruannya, permainan ini berpotensi menyebabkan kecelakaan. Paku payung yang tertancap pada penghapus dapat terlepas dan melukai kulit, bahkan berisiko mengenai mata yang dapat berakibat fatal. Selain itu, staples yang digunakan juga rentan menyebabkan luka gores, yang jika tidak ditangani dengan baik, bisa memicu infeksi akibat logam yang kotor.
Fenomena ini pertama kali mencuat di TikTok pada awal September 2025. Video dengan tagar #gasingpenghapus telah ditonton ratusan ribu kali, menampilkan siswa yang memamerkan cara membuat gasing sederhana ini. Popularitasnya yang melonjak membuat tren ini menyebar cepat di kalangan pelajar, terutama di sekolah dasar dan menengah.
Tren gasing penghapus mengingatkan publik pada fenomena permainan viral sebelumnya, seperti lato-lato pada 2023 dan fidget spinner pada 2017. Namun, terdapat perbedaan mencolok. Lato-lato, meski kerap mengganggu karena suara bisingnya, memiliki risiko cedera yang relatif rendah. Begitu pula dengan fidget spinner, yang dianggap lebih aman karena tidak menggunakan benda tajam. Sebaliknya, gasing penghapus dinilai jauh lebih berbahaya karena melibatkan paku payung dan staples, yang dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan anak-anak.
Para orang tua dan tenaga pendidik diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap tren ini. Sejumlah sekolah telah diimbau untuk melarang permainan gasing penghapus di lingkungan sekolah. Guru diminta memperketat pengawasan terhadap aktivitas siswa, sementara orang tua diharapkan memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya yang mungkin timbul dari permainan ini.
Tren gasing penghapus memang lahir dari kreativitas anak-anak, namun tanpa pengawasan yang memadai, permainan ini dapat berubah menjadi ancaman. Diharapkan, kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dapat mencegah potensi bahaya sembari tetap mendorong kreativitas anak melalui cara yang lebih aman. Dengan langkah preventif yang tepat, tren viral ini tidak sampai memakan korban.