Mari Ungkap Makna Tersembunyi di Balik Mimpi, Ini Caranya

Mari Ungkap Makna Tersembunyi di Balik Mimpi, Ini Caranya
ilustrasi, MImpi tidak hanya sekadar bunga tidur

WARTASULUH.COM - Mungkin kita pernah terbangun karena mimpi yang aneh dan surealis, dan lantas meremehkan fakta bahwa urutan adegan yang kita saksikan dalam mimpi itu dapat menambah makna bagi kehidupan kita saat bangun. Mimpi cenderung membuat kita bingung apakah benar-benar acak, atau sebenarnya mencoba untuk memberitahu kita sesuatu. 

Namun, penelitian terbaru di bidang tidur dan mimpi menemukan beberapa wawasan menarik tentang kisah-kisah yang mengunjungi kita di malam hari, dan bagaimana mimpi dapat memiliki fungsi yang spesifik. Bahkan, sangat khusus, mimpi memiliki fungsi untuk membantu kesehatan dan fungsi kita sehari-hari. 

Mark Travers PhD, seorang psikolog dari Amerika Serikat yang mendapatkan gelarnya dari Universitas Cornell dan Universitas Colorado Boulder membahas tentang hal ini dalam artikelnya di laman Forbes. 

Travers adalah psikolog utama di Awake Therapy, sebuah perusahaan telehealth yang menyediakan layanan psikoterapi, konseling, dan pelatihan melalui video dan telepon untuk individu di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.  

Nah, jika mimpi yang kita alami membuat kebingungan, berikut ini adalah beberapa teori menarik tentang mengapa kita bermimpi, untuk memberikan kejelasan. 

1. Mimpi untuk memprediksi masa depan 
"Pemikiran masa depan episodik," seperti yang disarankan oleh frasa tersebut, mengacu pada kapasitas otak manusia dalam membayangkan atau mensimulasikan pengalaman yang mungkin terjadi di masa depan. 

Hal ini dikaitkan dengan pengambilan keputusan yang lebih baik, regulasi emosional, pembentukan niat, perencanaan, memori prospektif, dan bahkan navigasi spasial. 

Sebuah studi tahun 2021 menerapkan "hipotesis simulasi masa depan episodik" pada penelitian mimpi, yang menyoroti bagaimana pikiran kita menggabungkan berbagai fragmen pengalaman masa lalu ke dalam simulasi yang dibayangkan tentang kejadian di masa depan. 

Dengan kapasitas otak kita yang canggih untuk memprediksi pola dan probabilitas, mimpi dapat memberikan isyarat emosional dan situasional yang penting, yang dapat menginformasikan respons kita, jika ada versi yang dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata. 

Para peneliti, menurut Travers, menemukan, mimpi paling sering ditelusuri kembali ke ingatan masa lalu atau terkait dengan peristiwa masa yang akan datang. 

Mimpi yang berorientasi pada masa depan akan diambil dari beberapa "sumber bangun" atau peristiwa yang berbeda yang saat ini sedang terjadi dalam hidup, atau telah terjadi di masa lalu. 

"Fragmen memori dan simulasi masa depan tersebut digabungkan ke dalam skenario baru yang kita lihat dalam mimpi," kata Travers. Kita dapat menganggap simulasi ini sebagai latihan untuk pertunjukan yang akan datang, di mana kita adalah sutradara dan juga pemain utama. 

Kita merencanakan dan mengatur acara, mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin tidak berjalan dengan baik dan menggunakan pengalaman di masa lalu untuk memastikan bahwa "pertunjukan utama" berjalan dengan sukses. 

Ketika dilihat melalui lensa ini, mimpi tampaknya hanyalah upaya lain dari otak untuk memenuhi tujuan utamanya, yaitu memastikan kita aman dan siap menghadapi situasi sulit.

2. Mimpi tidaklah acak 
Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience menemukan bukti menarik. Disebutkan, otak manusia secara selektif meningkatkan ingatan yang diharapkan relevan di masa depan. 

"Ini menjelaskan mengapa mimpi juga dapat memilih potongan-potongan dari pengalaman di siang hari yang lebih intens secara emosional," ujar Travers. 
Isi dari mimpi kita juga tampaknya menunjukkan sifat dari suatu peristiwa lebih penting daripada durasinya. Sebagai contoh, pengalaman sehari-hari yang biasa kita habiskan, seperti membaca atau bekerja di depan komputer, akan mendapatkan lebih sedikit "waktu di depan layar" dalam mimpi, dibandingkan dengan peristiwa yang lebih bermakna. 

Misalnya, interaksi sosial dan pengalaman lain yang secara pribadi penting, baru, atau menyangkut si pemimpi. "Menariknya, waktu malam juga relevan dengan apa yang kita impikan," sebut Travers. 

Sebuah penelitian pada tahun 2022 menemukan, pada awal malam, mimpi kita menggunakan ingatan yang lebih baru. Sedangkan mimpi larut malam melibatkan ingatan yang relatif lebih lama, lebih dari seminggu sebelum mimpi, tidak peduli apa pun tahap tidur kita. 

Kita juga mengalami lebih banyak mimpi yang berorientasi pada masa depan ketika larut malam. Hal tersebut pun dapat dirancang untuk memastikan mimpi tersebut muncul lebih dekat dengan waktu bangun demi mempersiapkan kita menghadapi kejadian di hari berikutnya. 

Akhirnya, para peneliti menyimpulkan, mimpi cenderung mengulang tema yang sama sepanjang malam dan dalam tahapan tidur yang berbeda. Hal ini dapat memberi kita gambaran tentang apa yang secara tidak sadar sedang kita proses atau persiapkan.

3. Mimpi meningkatkan fungsi kognitif 

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Plos One menemukan, kinerja memori meningkat setelah tidur malam. Kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh pengaktifan ulang dan penguatan jaringan memori yang baru saja terbentuk di otak yang sedang tidur. 

Sebagai contoh, pengalaman yang baru saja terjadi dapat diingat dengan lebih baik oleh para partisipan, bahkan setelah sebagian dari pengalaman tersebut muncul dalam mimpi. 

Dengan demikian, tidur memperkuat ingatan kita sekaligus menata ulang informasi untuk memecahkan masalah di masa depan. "Mimpi juga memengaruhi kemampuan kita untuk belajar dan melakukan tugas," ungkap Travers. 

Dalam sebuah studi tahun 2018, peserta yang melaporkan mimpi terkait tugas menunjukkan peningkatan kinerja yang lebih besar setelah tidur, daripada mereka yang tidak memimpikan tugas. 

Dengan demikian, sambung Travers, otak dengan lembut bersekongkol untuk mendukung saat kita tidur. Jika kita ingin mempelajari lebih lanjut tentang mimpi, pertimbangkan untuk membuat jurnal mimpi di samping tempat tidur. 

Saat bangun, kita dapat mencatat apa pun yang diingat dari mimpi. Perhatikan tema yang berulang dan emosi mendasar yang muncul, lalu cobalah menghubungkannya dengan kenangan masa lalu atau peristiwa masa depan yang diantisipasi. 

Langkah ini, kata Travers, berguna untuk mendapatkan wawasan tentang apa yang ingin disampaikan oleh mimpi. Kesimpulan "Dunia mimpi sangatlah menarik dan mimpi tidaklah acak seperti yang diperkirakan oleh para ilmuwan," ujar Travers. 

Mimpi tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitif, tapi juga bisa berfungsi adaptif dengan memanfaatkan ingatan untuk mensimulasikan potensi masa depan yang bermakna bagi si pemimpi. Mimpi dapat menjadi sumber informasi yang berharga tentang dunia batin. "Alat-alat seperti jurnal mimpi dapat memungkinkan kita untuk menjelajahinya lebih dalam," kata Travers lagi. (Ws)

Sumber : Kompas.com
Editor : Lestari