KLM Ray Moon III Bermuatan 160 Ton Kelapa Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang Kepulauan Meranti

KLM Ray Moon III bermuatan 160 ton kelapa tenggelam akibat diterjang ombak di perairan Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

KLM Ray Moon III Bermuatan 160 Ton Kelapa Tenggelam di Perairan Pulau Rangsang Kepulauan Meranti
KLM Ray Moon III bermuatan 160 ton kelapa tenggelam akibat diterjang ombak di perairan Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti. FOTO: Basarnas Pekanbaru

WARTASULUH.COM, KEPULAUAN MERANTI - KLM Ray Moon III bermuatan 160 ton kelapa tenggelam akibat diterjang ombak di perairan Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kapal tersebut berlayar dari Sungai Guntung, Kabupaten Indragiri Hilir menuju Batu Pahat, Malaysia. Setelah kapal tenggelam, ribuan biji buah kelapa pun berhamburan ke laut Selat Melaka.

Kejadian yang diketahui pada Minggu (28/7/2024) itu setelah kapten KLM Ray Moon III mengirimkan panggilan darurat dan meminta bantuan kepada Kantor SAR Kelas A Pekanbaru melalui Maritime Mobile Service Identity (MMSI).

Kepala Kantor SAR Pekanbaru Budi Cahyadi melalui Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Meranti, Prima Harrie Saputra mengungkapkan posisi kapal tenggelam berada pada lat 01°26.427 N, long 102°59.935 E, dengan jarak 21 Nm utara Pulau Rangsang.

Setelah menerima laporan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan SAR Tanjung Balai Karimun dan Maritime Rescue Coordination Center (MRCC) Putra Jaya Malaysia di Batu Pahat, Johor Bahru. 

"Mengingat respons waktu yang lebih cepat dari pihak Malaysia, awak kapal KLM Ray Moon III diselamatkan oleh tim MRCC Putra Jaya dan dievakuasi ke kapal yang kebetulan melintasi perairan tersebut," ujar Prima, Kamis (1/8/2024).

Dalam insiden ini, sebut Prima, tidak menimbulkan korban jiwa. Keempat awak kapal, yaitu Amin (kapten), Long (KKM), Leo, dan Unyil (ABK), dinyatakan selamat dan berhasil dievakuasi serta dibawa ke Guntung.

"Seluruh awak kapal dinyatakan selamat setelah dilakukan penyelamatan oleh SAR Malaysia, yakni MRCC Putra Jaya. Hal itu dilakukan karena respons waktu yang lebih cepat dan hasil koordinasi serta komunikasi kami dengan mereka," pungkasnya. (kha)