Ribuan Massa Dumai Geruduk PT Patra Niaga, Tolak Pungutan Tak Masuk Akal

Ribuan Massa Dumai Geruduk PT Patra Niaga, Tolak Pungutan Tak Masuk Akal
Aksi massa si depan kantor PT Patra Niaga, menolak pungutan yang dilakukan perusahaan. (Foto: Aldo)

WARTASULUH.COM, DUMAI - Ribuan masyarakat, Ormas Melayu, dan Pemuda Melayu Kota Dumai menggeruduk kantor PT Patra Niaga, Kamis (24/7/2025). Massa menuntut agar perusahaan tersebut menghentikan praktik pungutan tarif yang dinilai memberatkan dan tidak masuk akal.

Aksi yang berlangsung panas ini dipicu oleh adanya tarif yang diterapkan pada penggunaan lapangan bola serta pungutan biaya dari para petani ubi di wilayah Dumai. Masyarakat mengecam keras kebijakan PT Patra Niaga yang dianggap semena-mena dan merugikan rakyat kecil.

“Sangat tidak adil! Lapangan bola yang seharusnya menjadi ruang publik dan sarana olahraga warga, sekarang malah dipungut biaya seenaknya. Ini kan tempat bermain anak-anak kita, bukan lahan komersial,” cetus salah seorang orator dari Ormas Melayu yang ikut dalam aksi.

Tak hanya itu, petani ubi juga merasa dirugikan dengan adanya tarif tambahan yang dibebankan tanpa kejelasan dan transparansi. “Kami sudah susah payah bercocok tanam, yang ada malah dimintai biaya tambahan oleh perusahaan. Ini bentuk pemerasan yang jelas-jelas mengganggu perekonomian petani kecil,” ujar perwakilan petani dalam orasinya.

Para demonstran juga menuntut pemerintah daerah untuk turun tangan dan mengawasi PT Patra Niaga agar tidak lagi mempermainkan tarif yang berdampak langsung pada masyarakat kecil.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Patra Niaga belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan masyarakat tersebut. Namun, aksi demo yang berlangsung dengan tegas dan penuh semangat ini menjadi bukti bahwa masyarakat Dumai tidak akan tinggal diam menghadapi ketidakadilan. (ldo)