Kemenkes Ungkap Kasus Dua Orang Santri di Kepulauan Meranti Secara Klinik Lebih Mengarah Cacar Air
BS (13) santri di Kepulauan Meranti yang diduga meninggal dunia karena Suspek Cacar Monyet (monkeypox/Mpox), menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, secara klinis kondisi BS lebih mengarah pada varicella atau cacar air.

WARTASULUH.COM, JAKARTA - BS (13) santri di Kepulauan Meranti yang diduga meninggal dunia karena Suspek Cacar Monyet (monkeypox/Mpox), menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, secara klinis kondisi BS lebih mengarah pada varicella atau cacar air.
"Kasus yang diduga terjadi adalah dua kasus suspek," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman, Selasa (22/9/2025), menanggapi kasus yang melibatkan dua pasien berinisial BS (13) dan Zu (17).
"Secara klinis mengarah ke varicella/cacar air. Pasien memiliki komorbid berupa infeksi selaput otak," tambahnya.
Kasus pertama menimpa BS (13), yang mulai mengeluhkan demam pada 12 September 2025, saat berada di pondok pesantren.
Gejala demam tersebut diikuti dengan munculnya bintik merah yang kemudian berkembang menjadi lesi dan terus menyebar setiap hari.
Pada 17 September 2025, karena kondisi pasien terus memburuk, BS dibawa ke RSUD Kepulauan Meranti untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Namun, pada 20 September 2025, BS dilaporkan meninggal dunia.
Kasus kedua menimpa Zu (17), santri yang mulai mengeluhkan gejala demam dan ruam merah pada 18 September 2025.
Ia pun sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun diperbolehkan pulang tiga hari kemudian untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah.
"Berdasarkan hasil investigasi awal, terdapat teman sekamar kasus yang mengalami cacar air dan sejauh ini tidak terdapat faktor risiko mengarah ke mpox," beber Kemenkes.
Sebagai langkah kewaspadaan, Kemenkes terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, pihak rumah sakit, dan pondok pesantren, sambil menunggu hasil laboratorium resmi.
Penyelidikan epidemiologi juga telah dilakukan, dengan spesimen dari kedua pasien dikirim ke Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan untuk diperiksa secara mendalam.
Kemenkes RI mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menghindari kontak seksual berisiko.
Masyarakat juga dianjurkan untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang mirip dengan Mpox, seperti demam, nyeri, sakit tenggorokan, yang disertai ruam atau lesi pada kulit. (kha)