Indra Sjafri Nilai Gorontalo Miliki Potensi Sepak Bola Usia Dini, PSSI Gelar Grassroots Football Festival

Eks pelatih Timnas U-16 Indonesia, U-19, U-20 dan U-23, Indra Sjafri menilai Gorontalo memiliki potensi besar dalam pengembangan sepak bola usia dini. 

Indra Sjafri Nilai Gorontalo Miliki Potensi Sepak Bola Usia Dini, PSSI Gelar Grassroots Football Festival
Eks pelatih Timnas U-16 Indonesia, U-19, U-20 dan U-23, Indra Sjafri menilai Gorontalo memiliki potensi besar dalam pengembangan sepak bola usia dini. FOTO: PSSI

WARTASULUH.COM, GORONTALO - Eks pelatih Timnas U-16 Indonesia, U-19, U-20 dan U-23, Indra Sjafri menilai Gorontalo memiliki potensi besar dalam pengembangan sepak bola usia dini. 

“Alhamdulillah hari ini kita berada di Provinsi Gorontalo untuk melaksanakan Grassroot Football Festival. Ini adalah kesempatan berharga bagi Provinsi Gorontalo karena kegiatan ini akan kami laksanakan di setiap provinsi, dan Gorontalo menjadi provinsi pertama yang kami pilih,” ungkap Indra saat PSSI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyelenggarakan Grassroots Football Festival di Lapangan Sumpah Pemuda, Dengilo, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu (21/9/2025).

Kegiatan bertema “Satu Langkah di Lapangan untuk Membangun Masa Depan” ini menghadirkan 140 anak laki-laki dan perempuan yang berasal dari lebih dari 30 Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kabupaten Pohuwato.

“Banyak potensi luar biasa yang kita temukan, termasuk di Gorontalo. Saya pribadi terkejut melihat pemain-pemain usia 12 tahun ke bawah yang potensinya luar biasa. Tentu PSSI berkomitmen agar potensi ini terbina dengan baik, melalui infrastruktur yang memadai, pelatih yang kompeten, dan kurikulum pembelajaran yang tepat,” tambahnya.

Festival ini juga diisi dengan Workshop Coach Educator & Safeguarding serta dipandu langsung oleh para pelatih berpengalaman seperti Bima Sakti, Indra Sjafri, dan Marwal Iskandar.

Coach Marwal Iskandar, instruktur pelatih yang hadir, mengatakan kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman latihan komprehensif bagi pemain usia dini.

“Materi yang kami ajarkan di sini terdiri dari 10 pos latihan, seperti passing, exercise, game workshop, hingga analitical game. Para pemain berlatih secara bergiliran di setiap pos selama sekitar 7 menit per pos, sehingga total waktu mereka bermain dan berlatih bisa mencapai 70-80 menit,” jelasnya.

Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan komitmen PSSI untuk membawa sepak bola hingga ke pelosok Indonesia.

“Alhamdulillah hari ini PSSI menyelenggarakan Grassroot Football Festival di Provinsi Gorontalo. Antusiasme anak-anak sangat tinggi dan semoga ini menjadi titik awal untuk sepak bola mendunia dan benar-benar hadir di seluruh pelosok tanah air," katanya.

Kegiatan kali ini berada di sudut geografis Provinsi Gorontalo, tepatnya Kabupaten Pohuwato, PSSI tetap memegang prinsip bahwa sepak bola harus hadir di seluruh Indonesia. 

"Kami berharap dukungan ini mampu melahirkan anak-anak bangsa dari seluruh pelosok tanah air, termasuk dari Gorontalo, yang kelak menjadi bagian dari tim nasional di masa depan,” pungkasnya. (kha)