852 Orang Pengungsi Masih di Kota Pekanbaru, Terbanyak dari Afganistan dan Rohingya

Sebanyak 852 orang pengungsi masih berada di Kota Pekanbaru, terbanyak dari Afganistan dan Rohingya. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa menolak dengan alasan kemanusiaan. 

852 Orang Pengungsi Masih di Kota Pekanbaru, Terbanyak dari Afganistan dan Rohingya
Sebanyak 852 orang pengungsi masih berada di Kota Pekanbaru, terbanyak dari Afganistan dan Rohingya. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa menolak dengan alasan kemanusiaan. 

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Sebanyak 852 orang pengungsi masih berada di Kota Pekanbaru, terbanyak dari Afganistan dan Rohingya. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tidak bisa menolak dengan alasan kemanusiaan. 

Saat ini, ratusan pengungsi dari berbagai negara itu tinggal di akomodasi yang menyebar di sejumlah wilayah di Pekanbaru.

"Karena tempat terbatas kan, bisa saja memicu bentrok dengan masyarakat. Tidak mungkin dipaksakan pindah ke sini dengan kondisi terbatas," ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Selasa (19/12/2023).

Muflihun menyebut bahwa pada prinsipnya pemerintah kota menerima keberadaan pengungsi. Tapi pada saat ini ada oknum pengungsi yang melakukan hal tidak baik.

"Di sini kemarin ada komplain, dari pak RW yang kaca mobilnya dipecahkan dan sebagainya, kan ini tidak bagus," ujarnya.

Pj Wali Kota mengaku pekan lalu sudah mengikuti rapat dengan Menkopolkam secara daring bersama unsur Forkopimda. Mereka membahas tanggapan pemerintah daerah terkait keberadaan pengungsi dan imigran.

Muflihun menyebut pemerintah pusat berencana menempatkan para pengungsi di pulau khusus. Ada pulau yang menjadi lokasi bagi para pengungsi.

"Apa pun arahan pemerintah pusat kita ikut, tapi di sini kita perlu banyak pertimbangan demi keberlangsungan pengungsi itu," terangnya.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, menyebutkan, dari rapat gabungan secara daring bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kemenko Polhukam pada 7 Desember 2023, belum ada keputusan untuk Pekanbaru dijadikan sebagai lokasi penampungan pengungsi Rohingya yang saat ini ditampung Aceh.

"Kemarin ketika kita rapat dengan Kemendagri dan Kemenko Polhukam, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Aceh dan Riau, hasil rapat itu sebagian besar pengungsi Rohingya akan ditempatkan di Aceh," ungkapnya.

“Di Aceh itu kan ada Bumi Perkemahan Pramuka yang bisa menampung sekitar seribu (pengungsi), kemudian ada di beberapa kabupaten dengan kavasitas 200-200 (pengungsi)," ulasnya.

Hanya saja, terang Indra, warga Aceh khususnya di lokasi penampungan kurang berkenan untuk menerima pengungsi Rohingya. 

Untuk itu, Pemerintah Pusat akan berupaya mencari tempat yang benar-benar terlokalisir sehingga para pengungsi tak bisa berinteraksi dengan masyarakat tempatan.

"Jadi itu hasil rapat sementara (terkait pengungsi Rohingya)," ucap Indra.

Namun jika berpatokan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, lanjut dia, Kota Pekanbaru sendiri tak masuk dalam kriteria sebagai lokasi penampungan pengungsi Rohingya.

Menlu mengatakan jika tempat penampungan pengungsi luar negeri mesti terisolir, tidak di lokasi yang memungkinkan para pengungsi berinteraksi dengan masyarakat tempatan.

"Jadi kalau melihat kondisi yang ada dan kriteria yang disampaikan ibu Menlu, tempat kita gak cocok. Karena masyarakat Pekanbaru sendiri ramai, kemudian lokasi penampungan juga di tengah kota," tutupnya. (kha)