Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau

Ormawa Daerah Pertanyakan Eksistensi Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Ikatan Pemuda Mahasiswa Kuantan Singingi (IPMAKUSI) merupakan salah satu Organisasi Mahasiswa (Ormawa) daerah yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau merasa heran dengan eksistensi paguyuban ini. Paguyuban ini terkesan menjalankan organisasi secara sepihak tanpa kesepakatan ketua-ketua Ormawa se- Riau. 

Hal ini diungkapkan Zulfajri selaku ketua IPMAKUSI, Kamis (9/5/2024). Menurut Zulfajri semenjak deklarasi Forum Mahasiswa Paguyuban se- Riau (FMP) yang diiringi kegiatan lainya seperti Pemilu damai beberapa bulan lalu, dirinya selaku ketua Ormawa daerah Kuansing tidak mendapat penjelasan uang masuk dan keluar.

Dirinya pun tak mengetahui sponsor dari pihak mana yang telah membantu kegiatan tersebut. "Tak pernah dikasih tahu uang masuk dan keluar tau-tau saat ini muncul permasalahan dalam kegiatan tersebut dimana panitia memiliki hutang," ungkap Zulfajri. 

Lanjut Zulfajri dengan alasan panitia memiliki hutang, tiba-tiba muncul gerakan mengatasnamakan FMP se-Riau yang dilakukan oleh segelintir ketua Ormawa dan pecatan ketua Ormawa gerakan tersebut tiba-tiba muncul saat ini dan tidak pula melakukan koordinasi.

"Untuk itu kami dari IPMAKUSI meminta ketua Ormawa Pekanbaru, Meranti dan pecatan Ormawa Rohul untuk tidak menggunakan FMP se-Riau dalam bentuk gerakan atau dalam bentuk proposal," ketus Zulfajri.

Karena menurutnya, yang mereka lakukan itu belum mewakili Ormawa daerah se-Riau dan jika pun mereka selaku panitia saat berkegiatan beberapa bulan lalu mengaku miliki hutang sebaiknya diskusikan di internal terlebih dahulu. 

"Kami juga butuh transparansi kegiatan kemarin, terkait siapa saja pihak yang mensuport, jika benar itu berhutang tentu akan menjadi hutang bersama. Jika sekarang ini dilihat laporan kegiatan tidak ada, tapi tiba-tiba mereka bicara hutang dan tiba-tiba mereka bergerilya mengatasnamakan FMP se Riau," katanya.

Zulfajri menegaskan jangan pernah coba-coba mereka bergerilia mengatasnamakan Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau. Karena Omawa di Kuansing tidak dilibatka. 

Ia mengingatkan, Kuansing juga Riau. Tanpa Kuansing dan daerah lainnya forum paguyuban itu tidak sah merepresentasikan ormawa se-Riau. 

"Namun jika mereka mau berjalan silahkan bentuk forum paguyuban mahasiswa Pekanbaru, Meranti dan Rohul. Meskipun yang Rohul itu sudah tidak menjabat ketua Ormawa. Silahkan mereka bawa itu kalau mereka yang bergerak Ormawa beberapa daerah. Namun menggunakan paguyuban mahasiswa se-Riau, kami duga ada nuansa lain," tegasnya. 

Dia juga meminta pihak swasta dan pemerintah harap berhati-hati dan tidak melayani gerakan kelompok yang mengatasnamakan mereka karna mereka segelintir ormawa tidak bisa merepresentasikan paguyuban mahasiswa se-Riau," ucapnya.

Hal senada juga dikatakan Ormawa daerah Siak Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Siak (IPMKS) Kabid Hukum dan HAM, Septian Fransdika, menurutnya kegiatan yang ditaja forum paguyuban mahasiswa se-Riau lalu tidak ada transparansi.

"Tidak ada penjelasan dari mereka dan kami juga terkejut tiba-tiba dengar panitia ada hutang. Kenapa hutang itu tidak dibahas bersama dengan pimpinan ormawa se-Riau agar dicari solusi bersama. Terkejut juga saya jika mereka saat ini bergerak atas nama forum paguyuban mahasiswa se-Riau lagi. Entah untuk apa gerakan mereka kami juga tidak tahu dan kami melihat itu sebuah gerakan liar yang mengatasnamakan forum paguyuban mahasiswa se-Riau," ujarnya.

Menurut Frans gerakan liar mereka diduga dilakukan oleh pimpinan Ormawa Pekanbaru, Meranti dan mantan pimpinan Ormawa Rohul dan informasinya gerakan itu untuk kebutuhan bayar hutang. Tapi yang jelas jika hanya segelintir mereka itu tidak mewakili Ormawa se-Riau.

" Kami ingatkan mereka terkait transaparansi kegiatan kemarin kepada kami dalam bentuk LPJ jika benar ada hutang panitia kita duduk bersama untuk cari solusi jangan buat gerakan tanpa sepengatuhan ormawa daerah lain dan kami cap itu liar dan ilegal," jelasnya.

Ia meminta pihak swasta dan pemerintah untuk tidak melayani jika hanya segelintir Ormawa mengatasnamakan Forum Paguyuban Mahasiswa se-Riau. 

Ormawa Siak juga menyesalkan gerakan yang dilakukan kelompok menamaka FPM se-Riau. IPMKS mengingatkan kepada kawan- kawan Ormawa Pekanbaru, Meranti dan Rohul jangan jual kepala Ormawa daerah lain dengan klaim Paguyuban Mahasiswa se-Riau. 

" Karena gerakan kalian kami tidak tahu dan lebih pantas kalian sebutkan mewakili Pekanbaru, Meranti dan Rohul itupun jika pimpinan Ormawa Rohul yang menjabat saat ini, karena Ormawa daerah pimpinannya sudah berganti dan pimpinan yang kalian bawa saat ini adalah pimpinan pecatan," tutup Frans. (Rik)