Harga Cabai Merah Naik dari Rp60 Ribu Jadi Rp72 Ribu per Kg di Pekanbaru, Terdampak Bencana Alam di Sumbar

Harga cabai merah di Kota Pekanbaru mengalami kenaikan dari Rp60 ribu per kilogram jadi Rp72 ribu perkilogram. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan, kenaikan harga cabai itu diakibatkan bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar).

Harga Cabai Merah Naik dari Rp60 Ribu Jadi Rp72 Ribu per Kg di Pekanbaru, Terdampak Bencana Alam di Sumbar
Harga cabai merah di Kota Pekanbaru mengalami kenaikan dari Rp60 ribu per kilogram jadi Rp72 ribu perkilogram. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan, kenaikan harga cabai itu diakibatkan bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar). FOTO: Diskominfotiks Riau

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Harga cabai merah di Kota Pekanbaru mengalami kenaikan dari Rp60 ribu per kilogram jadi Rp72 ribu perkilogram. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengatakan, kenaikan harga cabai itu diakibatkan bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar).

"Ya tentu berpengaruh la ya. Karena suplainya berkurang, permintaannya tetap sama atau meningkat, berarti akan bergerak dia angkanya. Kemaren ada kenaikan ya, sekarang itu sudah tembus harga Rp 72 ribu, dari yang sebelumnya di Rp 60 ribu kalau harga cabai," ungkap Zulhelmi Arifin, Kamis (16/5/2024).

Zulhelmi berharap, musibah yang terjadi di Sumarera Barat dapat segera teratasi.

"Kita berharap, terutama musibah ini segera dapat diatasi. Dan petani-petani kita, terutama di daerah penghasil bisa normal kembali. Terus infrastruktur jalannya bisa lancar kembali," ujar Zulhelmi Arifin.

Untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok, Zulhelmi mengatakan ada langkah atau persiapan yang dijalankan.

"Kita ada program memberikan bibit. Kalau misalnya setiap rumah kita berikan dua atau tiga bibit. Masyarakat juga di edukasi bagaimana cara menanam atau merawat bibit, sehingga bisa menghasilkan kebutuhan, katakanlah cabai. Kalau ada musibah seperti ini, paling tidak untuk rumah tangganya aman," jelas Zulhelmi Arifin.

Disperindag juga sudah berkomunikasi dengan para pedagang cabai merah di pasar induk. Mereka mengakui harga cabai merah asal Sumbar memang melonjak pasca bencana yang terjadi akhir pekan kemarin.

Kondisi ini terjadi karena pasokan cabai merah yang terhenti sementara pada awal pekan ini. Namun harga cabai merah medan tidak berpengaruh karena pasokannya masih aman.

"Kalau cabai dari Medan masih aman, yang terkendala cabai dari Sumbar. Distribusi dengan adanya ruas jalan putus," papar Zulhelmi Arifin.

Pria disapa Ami mengatakan bahwa tidak cuma distribusi cabai merah saja yang tertanggu. Distribusi pasokan sayuran segar dan beras juga terganggu.

"Untuk kebutuhan komoditi pangan yang lain, suplai juga terganggu sehingga harga naik," akunya.

Mantan Camat Rumbai mengaku pihaknya bakal mengambil langkah antisipasi yakni memasok bahan pangan dari luar Sumbar. 

Ia mencontohkan untuk beras bisa didatangkan dari Lampung dan Palembang walau jenisnya berbeda dari beras Sumbar.

"Tapi pilihan tetap ada, kalau beras Sumbar bakal berdampak, maka kita coba cari solusinya," ungkapnya.

Dirinya menegaskan bahwa pemerintah tidak tidak diam dengan kondisi ini. Ia pun berharap kondisi jalur transportasi orang dan bahan pangan segera normal. (kha)