Warga Kesal, PT EDI Diduga Buat Parit Gajah Tanpa Koordinasi
PT EDI diduga membuat parit gajah di kebun sawit milik warga.
WARTASULUH.COM, PASIR PENGARAIAN - Salah seorang warga Kunto Darussalam, Rio Nardo kecewa terhadap menejemen PT Eka Dura Indonesia (EDI). Kekecewaan itu disebabkan PT EDI diduga membuat parit gajah di kebun sawit milik orang tuanya.
Parit gajah itu digali yang sangat dekat dengan tanaman kelapa sawit sepanjang 2 ha. Kondisi itu dapat menyebabkan abrasi.
"PT Edi membuat parit ini tanpa mengundang kami sebagai pihak sepadan. Sekarang mereka membuat parit gajah sangat mepet ke batang sawit milik orang tua saya. Sehingga rawan terjadi abrasi atau tanahnya longsor. Kalau seperti ini kan bisa tumbang batang sawit ini," ujarnya kesal.
CDO PT EDI Ginanjar mengaku pihaknya tidak membuat parit gajah. Melainkan mencuci parit batas perusahaan. Tidak ada menggali atau menyorong ke tanah kebun milik orang tua Rio.
"Karena kebun milik perusahaan bersepadan dengan kebun sawit mereka kita melakukan pencucian parit bukan pembuatan parit baru. Karena yang lama sudah dangkal dan disini ada 4 titik yang dijadikan jalan tikus buat para pencuri untuk mengambil buah sawit milik perusahaan," kata Ginanjar.
Dia juga menambahkan perusahaan membuat parit gajah ini untuk antisipasi terjadinya pencurian TBS. Karena ada 126 titik jalan tikus untuk dijadikan tindak pencurian. "Saya rasa kita bisa duduk bersama," tutur Ginanjar.
Ginanjar yakin, dengan komunikasi setiap permasalahan dapat diselesaikan. "Karena kami yakin Rio dan perusahaan hubungan mereka sangat baik dan pernah juga Rio ini melaporkan kepada kita bahwa ada pencurian di kebun perusahaan yang barang bukti buah kelapa sawitnya itu ada di kebun milik orang tuanya. Maka saya kira ini hanya miskomunikasi saja," tutupnya. (To'at)