PHR Kirim 24 Pemuda Sertifikasi Floorman ke IDTC Cirebon, Cetak SDM Riau Unggul
Program pelatihan Floorman ini adalah bagian integral dari Program Penguatan Ekosistem Vokasi dan Sertifikasi Tenaga Kerja Hulu Migas di Riau Tahun 2025. PHR, sebagai operator Wilayah Kerja Rokan, menyadari ketimpangan antara tenaga kerja lokal dan non-lokal, sehingga dengan program ini diharapkan mendorong kemandirian warga lokal untuk lebih dapat bersaing di industri migas.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Di Kabupaten Rokan Hilir hingga Kampar, impian untuk berkarya di jantung industri energi nasional sering kali terhalang tembok tinggi: kurangnya sertifikasi dan pengalaman. Namun, bagi 24 pemuda terpilih dari tujuh kabupaten/kota di Riau, tembok itu kini roboh.

Mereka adalah angkatan vokasi floorman, yang baru saja dilepas oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona Rokan dari Bandara Sultan Syarif Kasim, Riau, untuk pelatihan dan sertifikasi di Cirebon. Ini menjadi momentum yang menegaskan visi PHR dalam merajut kemandirian sumber daya manusia (SDM) lokal.
Perjalanan ke Bandara pada 30 November 2025 ini bukanlah perjalanan biasa. Di belakang senyum sumringah 24 pemuda itu, tersembunyi perjuangan panjang menaklukkan seleksi yang berlangsung ketat dan transparan. Mereka bersaing dengan ratusan pelamar dari desa-desa prioritas di wilayah operasi PHR.
Seleksi ini meliputi verifikasi administratif, tes tertulis yang menguji pengetahuan dasar teknis, wawancara yang mengukur mentalitas, hingga pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Tujuan PHR yakni mencetak SDM lokal yang tidak hanya bersemangat, tetapi juga berkompeten. Kelompok ini kini siap memasuki Integrated Drilling Training Center (IDTC) PDSI Cirebon untuk menjalani tiga bulan pelatihan intensif.
Program pelatihan Floorman ini adalah bagian integral dari Program Penguatan Ekosistem Vokasi dan Sertifikasi Tenaga Kerja Hulu Migas di Riau Tahun 2025. PHR, sebagai operator Wilayah Kerja Rokan, menyadari ketimpangan antara tenaga kerja lokal dan non-lokal, sehingga dengan program ini diharapkan mendorong kemandirian warga lokal untuk lebih dapat bersaing di industri migas.
"Program ini merupakan jawaban nyata atas kebutuhan industri hulu migas terhadap SDM lokal yang kompeten dan bersertifikasi. Kami tidak hanya mencetak pekerja terampil namun mendorong kemandirian untuk bersaing ditengah industri. Dengan melibatkan masyarakat sekitar, kami meningkatkan kesiapan dan daya saing putra-putri daerah Riau sehingga lebih berpeluang bekerja di sektor migas dan industri pendukungnya," jelas Manager CID PHR, Iwan Ridwan Faizal, dalam rilis yang diterima Wartasuluh.com, Senin (8/12/2025).
Komitmen ini sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah, khususnya Peraturan Gubernur Riau No. 6 Tahun 2022, yang mendorong kemitraan antara vokasi dan industri untuk menciptakan lulusan yang siap kerja.
Selama pelatihan di Cirebon, para peserta akan dibekali keterampilan vital sebagai Juru Ikat Beban dan Operator Lantai Bor. Kurikulumnya mencakup kombinasi teori, praktik lapangan, simulasi operasi pengeboran, serta pengetahuan mendalam tentang prosedur keselamatan kerja rig, standar yang wajib dipenuhi di industri migas global.
Setelah pelatihan, mereka akan menghadapi uji kompetensi resmi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PPSDM Migas Cepu. Sertifikasi ini adalah 'paspor emas' yang membuka akses mereka ke lapangan kerja di berbagai kontraktor di lingkungan kerja PHR Zona Rokan, maupun perusahaan migas lainnya.
“PHR percaya, investasi pada SDM lokal adalah investasi pada ketahanan energi nasional. Dengan memperkuat kompetensi pemuda lokal, PHR tidak hanya memenuhi mandat produksi migas, tetapi juga secara langsung mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya menjamin pendidikan berkualitas dan menciptakan pekerjaan layak serta pertumbuhan ekonomi di wilayah operasinya,” kata Iwan.
Salah satu peserta pelatihan Wahyu Kurniawan dari Kabupaten Bengkalis menyampaikan rasa haru dan terima kasih kepada PHR. Warga asli Sakai ini berkomitmen untuk memanfaatkan kesempatan berharga tersebut.
“Yang membuat perjalanan ini semakin bermakna adalah karena bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk membawa harapan dan perubahan positif bagi masyarakat Suku Sakai. Alhamdulillah, dengan diterimanya saya di training ini, rasanya seperti pintu harapan baru terbuka. Saya merasa bangga dan bersyukur karena bisa mewakili suku saya untuk melangkah lebih jauh,” ungkapnya.
Wahyu menambahkan, semoga ilmu yang dipelajarinya selama training dapat diterapkan dengan sungguh-sungguh. “Dan semoga saya bisa menjadi contoh yang baik serta membuka jalan bagi generasi berikutnya agar semakin banyak anak-anak dari Suku Sakai yang berani bermimpi dan mampu meraih masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Senada dengannya, Aldi Putra dari Pekanbaru menyampaikan haru dan syukur. “Saat ini perasaan saya sangat senang sekaligus termotivasi untuk memberikan yang terbaik. Saya sadar bahwa diterima hanyalah awal dari perjalanan yang lebih besar, sehingga saya ingin terus belajar dan berkembang. Harapan saya ke depan adalah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, bekerja dengan penuh tanggung jawab, dan memberikan kontribusi nyata. Saya ingin pengalaman ini menjadi pijakan untuk masa depan yang lebih baik, baik untuk diri saya sendiri maupun keluarga,” ujarnya.
Muhammad Nur Ramadhan dari Pekanbaru, menambahkan “kami akan memanfaatkan peluang ini dengan baik dan menjadikan pelatihan ini sebagai bekal kami di dunia kerja. Semoga PHR terus menghadirkan program-program vokasi yang memberdayakan pemuda daerah, agar kami bisa tumbuh menjadi generasi yang mandiri dan berdaya saing,” katanya.
Selain para peserta yang sangat antusias, pengantaran kegiatan vokasi ini juga terasa sangat hangat karna dihadiri oleh perwakilan orang tua peserta pelatihan. Keberangkatan 24 pemuda ini bukan hanya berita tentang pelatihan, melainkan simbol harapan bahwa pemuda Riau kini telah memiliki harapan besar untuk berkompeten untuk berkontribusi dalam mendukung ketahanan energi. PHR tidak hanya berfokus pada operasi yang andal dan selamat, namun juga berkontribusi melalui program pelibatan dan pengembangan masyarakat. Serta berupaya dalam memastikan keberlanjutan operasi migas berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat
Sebelumnya, PHR juga melepas 36 putra-putri Riau dalam sertifikasi yang sama. Yang mana sebanyak 24 orang dididik untuk keahlian Roustabout/Helper dan 12 orang untuk keahlian Mekanik helper/motoris pada Agustus 2025 dan saat ini sedang dalam menjalani kegiatan magang di dunia kerja sebagai bagian dari program. (rls)


admin 



