1.224 Balita Stunting dan 261 Balita Gizi Buruk Ditemukan di Pekanbaru
Sebanyak 1.224 balita teridentifikasi stunting atau tengkes, 635 balita gizi kurang dan 261 balita gizi buruk ditemukan di Pekanbaru, berdasarkan pendataan kader Posyandu sejak awal Agustus 2025.

WARTASULUH.COM, PEKANBARU – Sebanyak 1.224 balita teridentifikasi stunting atau tengkes, 635 balita gizi kurang dan 261 balita gizi buruk ditemukan di Pekanbaru, berdasarkan pendataan kader Posyandu sejak awal Agustus 2025.
Pendataan yang dilakukan secara menyeluruh ini menyasar total 7.390 balita di seluruh Kota Pekanbaru.
Data ini menjadi alarm bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk segera mengambil langkah penanganan serius terhadap masalah gizi anak.
"Berdasarkan data hasil sweeping sejak awal bulan Agustus akan menjadi dasar kita untuk melakukan penanganan langsung di lapangan," kata Agung Nugroho, Wali Kota Pekanbaru, Selasa (19/8/2025).
Agung Nugroho memastikan, setelah pendataan ini, Pemko Pekanbaru tidak akan berhenti sampai di situ saja.
Ia menegaskan akan segera melakukan penanganan langsung terhadap seluruh balita yang teridentifikasi stunting dan gizi buruk.
Langkah ini merupakan wujud komitmen pemerintah kota dalam menekan angka kasus gizi yang buruk.
Menurut Agung Nugroho, penanganan yang cepat dan tepat akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan generasi masa depan.
Ia mengaku optimis bahwa dengan upaya terstruktur, angka stunting di Pekanbaru dapat ditekan secara signifikan dalam waktu dekat.
"Membangun generasi sehat dan kuat sejak dini adalah investasi penting untuk masa depan kota," tutur Agung.
Pernyataan ini menunjukkan visi jangka panjang pemerintah kota untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
Fokus penanganan akan diarahkan pada intervensi gizi, pendampingan keluarga, serta edukasi kesehatan yang lebih intensif di tingkat Posyandu dan komunitas. Dengan data akurat di tangan, setiap langkah yang diambil diharapkan dapat lebih tepat sasaran.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi erat antara pemerintah, kader Posyandu, dan masyarakat.
Upaya bersama ini diharapkan bisa membawa perubahan signifikan, memastikan setiap anak di Pekanbaru mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat dan optimal. (kha)