Sejumlah Wilayah Riau Masih Dilanda Banjir, Baca Doa Rasulullah Saat Hujan Deras
Sejumlah wilayah Riau masih dilanda banjir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pun berencana memperpanjang status siaga darurat banjir.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Sejumlah wilayah Riau masih dilanda banjir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pun berencana memperpanjang status siaga darurat banjir.
"Iya, tanggal 31Januari ini status siaga banjir Riau harusnya berakhir, tapi kalau kita melihat situasi yang terjadi saat ini, sepertinya akan kita perpanjang," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, Minggu (28/1/2024).
"Tapi kita lihatlah perkembangannya tiga hari kedepan," imbuhnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Riau menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yakni bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024.
Penetapan status berdasarkan surat keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts. 7743/XII/2023 tentang Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Provinsi Riau tahun 2023.
Sementara saat disinggung terkait perkembangan kondisi banjir di Riau, Edi mengatakan sejumlah wilayah di Riau masih melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau.
Bahkan ada beberapa daerah yang justru mengalami kenaikan debit airnya. Diantaranya di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu (Rohul).
"Di Kampar Kiri, lipat kain, buluh cina, rantau kasih, gunung Sahilan itu naik airnya, karena ada pembukaan pintu PLTA. Selain itu di Rohul juga naik," katanya.
Selain akibat adanya pembukaan pintu PLTA, naiknya banjir di sejumlah wilayah di Riau juga disebabkan karena curah hujan yang tinggi di wilayah Sumatra Barat.
"Sumbar masih tinggi curah hujannya, meksipun di Riau, khususnya Pekanbaru sempat minim hujan, tapi di daerah lain kan masih hujan, makanya banjir ini masih fluktuatif, sekarang surut, nanti bisa naik lagi," katanya.
Doa Saat Hujan
Saat musim hujan tiba, hujan pun turun dan terkadang menimbulkan banjir karena sendimentasi sungai dan gorong-gorong, ataupun meluapnya air sungai.
Berikut doa yang dibaca Rasulullah SAW saat turun hujan:
Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.
Artinya, “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.”
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib, (Kairo, Darud Diyan lit Turats: 1987 M/1408 H), halaman 176.
Doa ini dibaca oleh Rasulullah saat khutbah Jumat berlangsung ketika seorang sahabat datang melapor bahwa hujan deras yang selama sekira enam hari berlangsung membuat masyarakat kehilangan harta benda dan merusak fasilitas jalan. (kha)