Peringati Hari Pahlawan, Rektor UNRI Ajak Civitas Akademika Perkuat Nilai-nilai Kepahlawanan
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Universitas Riau (UNRI) memperingati Hari Pahlawan, Rabu (10/11/2021) di halaman gedung Rektorat UNRI. Di momen itu, Rektor UNRI, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA yang bertindak sebagai inspektur upacara mengajak seluruh civitas akademika memperkuat nilai-nilai kepahlawanan.
Mengusung tagline “Pahlawanku Inspirasiku”, rektor juga membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos-RI) Tri Rismaharini. Dalam amanatnya, Mensos mengatakan negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Berkali-kali pemberontakan lokal maupun penjajah dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan.
"Ratusan tahun kita terpecah-pecah karena politik devide et impera atau politik adu dombabPara pendiri bangsa ini menyadari dengan membangun identitas, bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. Inilah pelajaran berharga, lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan. Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan), karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928," katanya.
Dalam amanahnya, Mensos juga mengajak masyarakat terus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat bangsa Indonesia.
Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasarkan semboyan: Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda Namun Tetap Satu Juga.
Lebih lanjut, dalam amanat Mensos RI, menyebutkan harus lebih maju dari tahun sebelumnya. "Kita akan buktikan pada dunia, kalau bersama kita bisa wujudkan cita-cita para pahlawan. Karena kita bukan bangsa lemah, yang menerima kemerdekaan sebagai hadiah penjajah, secara bersama kita mengalahkan dan mengusir balatentara terkuat dunia," tegasnya.
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang diperingati sebagai Hari Pahlawan ini harus dicontoh, dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang meneyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan.
Tambahnya, semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan, harusnya dapat mengispirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas.
Lebih lanjut, selaku pendidikan tinggi, UNRI memberikan semangat pengajaran kepada mahasiswa yang sejatinya adalah masa depan bangsa. Jika mahasiswa berkualitas dan baik maka bisa dipastikan masa depan bangsa ini juga akan semakin baik.
Di dalam diri seorang mahasiswa itu tertanam sebuah amanah yang besar yang akan mereka pertanggung jawabkan kepada rakyat Indonesia, amanah itu adalah belajar, meningkatkan inovasi, dan bersaing dikancah internasional.
Perjuangan mahasiswa dalam perkuliahan, meningkatkan inovasi teknologi terbaharu itu merupakan salah satu bentuk jasa mereka terhadap Indonesia yang akan menjadi pertaruhan masa depan bangsa ini. Tidak hanya itu, mahasiswa adalah harga diri bangsa, betapa banyak kita lihat prestasi mahasiswa UNRI khususnya di ajang lomba Internasional maupun nasional yang mampu mengangkat derajat kita dihadapan negara lainnya.
Pesatnya pembangunan hanya terfokus di beberapa wilayah saja di Indonesia, ini memang fakta yang perlu kita akui. Kualitas pendidikan rakyat yang tidak merata menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah. Di beberapa daerah bahkan masih ada penduduk yang masih buta huruf dan rendah kualitas pendidikan, serta meningkatkan kualitas perekonomian.
Disinilah peran Universitas dan mahasiswa menjadi begitu penting sebagai Volunteer atau relawan untuk membangun Indonesia dari daerah.
"Diharapkan peran universitas dan mahasiswa dapat turun di daerah-daerah melakukan berbagai hal bermanfaat seperti datang ke daerah terpencil untuk membantu mengentaskan buta huruf, lalu juga ada mahasiswa yang melakukan bakti sosial membantu masyarakat untuk membangun dan memperbaiki kualitas hidup dan pendidikan orang di desa serta meningkatkan kualitas perkonomian daerah dengan cara memberikan ilmu, inovasi dan prestasi yang telah di torehnya di bangku perkuliahan kepada masyarakat daerah," ujarnya.
Memperingati Hari Pahlawan, bangsa Indonesia setiap tanggal 10 November melaksanakan upacara bendera untuk mengenang jasa para pahlawan. Peringatan ini berdasar Keppres No. 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang bukan Hari Libur.
Pada kesempatan itu, Rektor UNRI mengajak seluruh civitas akademika UNRI untuk memperkuat nilai-nilai kepahlawanan, mempertebal rasa cinta tanah air dan meneguhkan semangat pengabdian bagi bangsa dan negara.
Beberapa waktu lalu, UNRI melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam hal pelatihan kewirausahaan yang juga bekerjasama dengan Mitra dalam Workshop serta inkubasi karir pada mahasiswa yang berasal dari Suku Sakai.
Workshop dan inkubasi karir Suku Sakai ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan soft skill. Diantaranya, kemampuan komunikasi, pengembangan karakater, dan membentuk personal branding untuk bekal dalam persaingan karir kedepan bagi mahasiswa anak Suku Sakai se-Provinsi Riau.
"Ini adalah bentuk kepedulian UNRI terhadap masyarakat sekitar khususnya pedalaman yang tertinggal meningkatkan bakat-bakat dan kemampuan untuk membangun pemerataan perekonomian dan pendidikan yang layak," tegasnya. (Rls)