Kepala SD Negeri 3 Tandun Diduga Lakukan Pungli dan Arogan

Kepala SD Negeri 3 Tandun Diduga Lakukan Pungli dan Arogan
Surat pemecatan guru honorer atas nama Ais Satri. Pemecatan sepihak yang dilakukan Kepala SDN 3 Tandun itu diduga karena ada dendam pribadi. (Foto: wartasuluh/toat)

WARTASULUH.COM, TANDUN - Borok Kepala SDN 3 Tandun, Rokan Hulu berinisial Ms terus dibongkar. Setelah diduga menyalahgunakan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), kali ini Mn diduga melakukan praktik pungli atau pungutan liar. 

Dugaan praktik pungli itu diungkapkan Bendahara Komite SD Negeri 3, Lilis. Kepada wartawan wartasuluh.com, Lilis menyebutkan Mn banyak melakukan pungutan liar di sekolah. 

"Di setiap momen sepanjang tahun, beliau (Mn) melakukan pungutan liar. Bahkan pungutan atas bantuan dana KIP pun dilakukan. Yang bersumber dari salah seorang wali murid SD Negeri 3. Penerima KIP (Kartu Indonesia Pintar) dipungli Rp50 ribu per orang," ungkap Lilis lugas. 

Lilis juga menyampaikan bahwa banyak sekali pungutan liar yang dilakukan. Antara lain adalah pungutan untuk ketersediaan air WC SD sebesar 50 ribu per wali murid di tahun 2022. Sayangnya uang itu tak jelas keberadaannya.

"Sampai saat ini tak ada realisasinya. Air untuk WC tak kunjung layak," ungkapnya. 

Tak berhenti di situ, menurut Lilis sang kepala sekolah juga makin menggila melakukan pungli. "Untuk memperingati hari guru setiap tahun siswa dikenakan Rp10 ribu per siswa," ketus Lilis. 

Selain pungli, Lilis juga mengungkap banyak guru yang tidak suka dengan Mn. Mn dinilainya arogan. 

Arogansi itu ditunjukkannya dendam tindakannya memecat secara sepihak salah seorang Guru Honorer bernama Ais Satri. "Pemecatan Buk Ais Satri kami nilai tidak wajar, hanya dendam pribadi. Kepala sekolah tidak suka dengan Buk Ais. Buk Ais ini merupakan guru kesayangan para siswa," kata Lilis. 

Pemecatan terhadap guru honorer tersebut diakui Lilis menimbulkan sikap protes wali murid. "Tapi protes itu tidak digubris," Tutur Lilis. 

Salah seorang wali murid, Reni mengaku kecewa atas pemecatan guru honorer, Ais, Rabu (21/09/2023). Dia meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mencopot jabatan Mn sebagai kepala sekolah dan mengembalikan uang siswa yang dipungut. 

Di sisi lain, ketika dikonfirmasi tim redaksi wartasuluh.com, Kepala SDN 3 Tandun, Mn mengaku sedang sakit dan tidak bisa mengklarifikasi atas tudingan dugaan pungli dan arogan sebagaimana yang ditujukan padanya. 

"Saya tidak bisa memberikan klarifikasi. Sekarang sedang kurang enak badan," jawabnya singgkat lewat telepon selularnya. (Toat)