Harga Bahan Olahan Karet di Petani Rokan Hulu Naik Jadi Rp8.732 per Kilogram Bulan Ini
Harga bahan olahan karet (Bokar) di di tingkat petani/KUB di Kabupaten Rokan Hulu naik jadi Rp8.732 per Kilogram atau naik Rp487 dari minggu sebelumnya pada bulan September ini.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Harga bahan olahan karet (Bokar) di di tingkat petani/KUB di Kabupaten Rokan Hulu naik jadi Rp8.732 per Kilogram atau naik Rp487 dari minggu sebelumnya pada bulan September ini.
"Pasar karet rakyat atau bahan olahan karet di Provinsi Riau pada bulan September 2023 menunjukkan beberapa perubahan signifikan dalam harga dan pola distribusi," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja, memberikan laporan hasil lelang komoditi perkebunan di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Kabupaten/Kota Riau, Jumat (22/9/2023).
Harga bahan olahan karet di Kabupaten Bengkalis untuk Tingkat Kelompok Tani Getah Tender Masjid Al-Ikhlas Pembinaan Bumdes Desa Petani, juga naik jadi Rp10.783 per kilogram atau naik Rp444 dari minggu sebelumnya.
Begitu juga harga bahan olahan karet di Kabupaten Kuansing untuk tingkat Apkarkusi naik jadi Rp10.525 per kilogram atau naik Rp375 dari minggu sebelumnya.
"Di Kabupaten Indragiri Hulu untuk tingkat UPPB Sumber Makmur naik jadi Rp7.900 per kilogram atau naik Rp200 dari minggu sebelumnya," ungkap Defris Hatmaja.
Sedangkan stabilitas harga bokar, katanya, terjadi di Kabupaten Kampar yaitu Rp6.000 per kilogram.
"Faktor pabrik yang sudah tutup dan penjualan melalui KUB Karet Mandiri kepada tengkulak mungkin mempengaruhi stabilitas harga di daerah ini," ungkap Defris Hatmaja.
Begitu juga harga bahan olahan karet Kabupaten Rokan Hilir di tingkat petani/KUB stabil Rp8.500 per kilogram.
Harga bahan olahan karet di tingkat pabrik arau Gapkindo KKK 100 persen juga masih stabil di angka Rp16.400 per kilogram.
"Dinas Perkebunan Provinsi Riau terus mendorong peningkatan mutu karet petani Riau dengan memperkuat Kelembagaan Petani Karet dan mengajak mereka untuk bergabung dalam Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB), sehingga mutu hasil karet rakyat dapat lebih baik dan harga jual di tingkat petani dapat meningkat," kata Defris Hatmaja. (kha)