Bukan Jakarta, Ini Dua Provinsi Paling Banyak Nunggak Pinjol

Bukan Jakarta, Ini Dua Provinsi Paling Banyak Nunggak Pinjol

WARTASULUH.COM- Masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih meminjam dana pada aplikasi pinjaman online (pinjol) P2P lending karena akses yang sangat mudah. Namun, belakangan muncul fenomena kemampuan debitur membayar pinjaman menurun. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Statistik Fintech Lending Juni 2023 menyebut Banten dan Nusa Tenggara Barat mencatatkan tingkat kredit macet pinjaman online (pinjol) P2P lending tertinggi se-Indonesia. Bahkan capaian kedua wilayah tersebut melampaui 5 persen.

Diketahui, Banten tercatat sebesar 5,13%. Sementara NTB tercatat 7,17% pada Juni 2023. Capaian keduanya melebihi rata-rata TWP90 Indonesia yang tercatat pada periode tersebut, yakni hanya 3,29%, dikutip Sabtu (5/8/2023).

Namun capaian NTB itu menurun dari bulan Mei 2023. Saat itu TWP90 di daerah tersebut sebesar 7,59%.

Sedangkan di Banten, TWP90 mengalami kenaikan dari bulan Mei dibandingkan Juni 2023. Pada bulan tersebut, kredit macetnya 4,84%.

Kredit macet Jawa Barat dan Jawa Timur juga tercatat lebih tinggi dari rata-rata Indonesia, yakni 3,72% untuk Jawa Barat dan Jawa Timur sebesar 3,61%.

TWP90 Indonesia per Juni 2023 menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Mei lalu kredit macet mencapai 3,36%.

Namun capaian dua bulan tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkan periode Januari hingga April 2023 yang di bawah 3%.

Dalam laporan yang sama, terdapat 10,1 juta akun rekening yang memberikan pinjaman pada Juni 2023. Ini terbagi atas 2,4 juta akun rekening luar negeri dan 7,6 juta untuk dalam negeri.

Pada bulan Juni juga, jumlah dana yang diberikan sebesar Rp 19,6 triliun. Dengan jumlah terbesar berada di pulau Jawa mencapai Rp 14 triliun.

Sedangkan untuk luar pulau jawa sebesar RP 376,2 miliar. Untuk luar negeri, jumlah dana yang diberikan Rp 5,1 miliar