Kemenko Perekonomian: Harga Pangan pada Maret 2024 mulai Turun

Kemenko Perekonomian: Harga Pangan pada Maret 2024 mulai Turun
Harga Pangan pada Maret 2024 mulai Turun

WARTASULUH.COM- Salah satu komponen yang membuat inflasi naik adalah harga pangan bergejolak (volatile food), khususnya beras. Meski begitu, pada Maret 2024 dinilai akan terjadi penurunan.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, penurunan harga terjadi karena lancarnya distribusi pasokan dan turunnya harga pangan di pasar internasional.

"Mulai masuk Maret malah akan terjadi tren penurunan harga. Bahkan harga internasionalnya pun mulai turun. Jadi dua sisi, supply di domestik dan supply dari impor, mestinya tren harga turun," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (1/3/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen harga bergejolak mengalami inflasi 8,47% dan memberikan andil 1,34% ke inflasi tahunan Februari 2024.

Tekanan inflasi komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi terbesar. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, cabai merah, daging ayam ras, tomat, bawang putih, dan telur ayam ras.

"Ini kan urusannya di harga, kalau inflasi, sebenarnya hitungan dari tiga komponen yaitu inflasi inti, volatile food, dan administered price sepanjang tahun kita yakin akan sangat terkendali sekali," ujar Susiwijono.

Menurut dia, terjadinya inflasi volatile food karena adanya masalah iklim sehingga masa tanam dan masa panen mundur. Hal tersebut berimbas terhadap supply dan demand bahan pangan di pasar.

"Suplai kita memang agak bergeser karena panen bergeser. Realisasi impor penguatan cadangan impor belum semua terealisasi," ungkap Susiwijono.

Dengan masuknya pasokan bahan pangan, maka pemerintah dapat menjaga stabilitas harga pangan pada Ramadan. Dia mengungkapkan, pemerintah akan menambah lagi stok cadangan beras pemerintah di gudang Bulog.

"Harga internasional trennya mulai turun, yang domestik Bapanas (Badan Pangan Nasional) menjamin akan turun, justru masa panennya kan pada bulan ini," tutur Susiwijono.