1.262 Titik Panas Muncul di Sumatera, Riau Ada 21 titik panas. Ini Penyebarannya

Sebanyak 1.262 titik panas atau hotspot muncul di Sumatera, sesuai laporan BMKG Pekanbaru pada Rabu (4/10/2023) pagi. Sebanyak 21 titik panas di antaranya berada di Riau.

1.262 Titik Panas Muncul di Sumatera, Riau Ada 21 titik panas. Ini Penyebarannya
Sebanyak 1.262 titik panas atau hotspot muncul di Sumatera, sesuai laporan BMKG Pekanbaru pada Rabu (4/10/2023) pagi. Sebanyak 21 titik panas di antaranya berada di Riau. FOTO: BMKG.go.id

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Sebanyak 1.262 titik panas atau hotspot muncul di Sumatera, sesuai laporan BMKG Pekanbaru pada Rabu (4/10/2023) pagi. Sebanyak 21 titik panas di antaranya berada di Riau.

"Adapun 1.262 titik panas di Sumatera ini tersebar di 7 provinsi di Sumatera, yakni, Sumatera Selatan 843 titik panas, Sumatera Barat 173 titik panas, Lampung 102 titik panas, Bangka Belitung 75 titik panas, Jambi 36 titik panas, Riau 21 titik panas, Bengkulu 12 titik panas," kata Forecaster BMKG Pekanbaru, Mia.

Khusus untuk di Riau, titik panas ini tersebar di Rokan Hulu dan Indragiri Hulu masing-masing 6 titik panas, Kuantan Singingi 4 titik panas, Kampar 3, Pelalawan dan Indragiri Hilir masing-masing 1 titik panas.

Antisipasi kabut asap Karhutla dengan hujan buatan, Pemprov Riau minta bantuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke Pemerintah Pusat. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir, sejumlah daerah di Riau diselimuti kabut asap.

"Kami sudah kembali mengajukan kembali pelaksanaan TMC. Mudah-mudahan TMC bisa segera kembali dilakukan di Riau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, Rabu (4/9/2023). 

Saat ini, katanya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau relatif terkendali. Meski begitu, upaya TMC masih penting dilakukan. 

Selain untuk membasahi lahan gambut agar tidak terbakar, hujan yang turun juga bisa mengantisipasi kabut asap yang melanda.

"Karhutla di Riau terkendali. Dari 1.000 lebih hotspot di Sumatera hari ini, di Riau hanya 21 titik. Sementara di Sumsel ada 800 lebih," ungkap M Edy Afrizal.

Dengan kondisi Karhutla di Riau tersebut, pihaknya menyebut kabut asap yang melanda Provinsi Riau utamanya di Pekanbaru yakni masih merupakan asap dari provinsi tetangga yakni Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). 

Karena itu, pihaknya mengajukan TMC agar di Riau dapat turun hujan dan menghambat asap masuk ke Riau.

"Kalau di Riau ada hujan, asap bisa tertahan. Ini penting dilakukan karena Riau merupakan benteng terakhir, jika asap terus-menerus masuk ke Riau bisa saja asap mengarah ke negara tetangga," jelas M Edy Afrizal. (kha)