Vietnam Pertahankan PPN 8 Persen pada 2025 Saat Indonesia Ingin Naikkan PPN Jadi 12 Persen
WARTASULUH.COM- Vietnam akan tetap mempertahankan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 8 persen pada 2025 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan Vietnam berbanding terbalik dengan Indonesia yang ingin menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 2025. Namun, belakangan, kebijakan ini disebut hanya untuk barang mewah.
Mengutip Vatupdate, Senin (9/12/2024), pada 2025, Vietnam disebut akan tetap memperpanjang tarif PPN menjadi 8 persen hingga pertengahan tahun. Kebijakan ini merupakan lanjutan dari pemotongan tarif PPN yang seharusnya berlaku sebesar 10 persen.
Pemangkasan tarif PPN menjadi 8 persen merupakan langkah Vietnam untuk mendukung dunia perekonomian setelah pandemi Covid-19 terjadi pada 2020. Kebijakan ini diterapkan sejak 2022 dan diperbarui setiap enam bulan.
Peraturan ini diatur berdasarkan keputusan 72/2024/ND-CP dan resolusi terkait yang kemungkinan penerapan tarif PPN yang lebih rendah untuk berbagai barang dan jasa.
Pada 2024, Vietnam mempertahankan pengurangan PPN 8 persen. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Juli 2024 hingga 31 Desember
2024 dan mencakup barang dan jasa tertentu.
Namun, beberapa sektor, seperti telekomunikasi, properti, perbankan, real estate, tambang, minyak, batu bara dan barang mewah tidak termasuk dalam pengurangan ini. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong konsumsi domestik dan mendukung bisnis dalam menghadapi tantangan ekonomi?.
Pengurangan PPN Vietnam jadi 8 persen diharapkan dapat memberikan keringanan yang sangat dibutuhkan bagi bisnis yang berjuang menghadapi kenaikan biaya dan gangguan rantai pasokan. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan belanja konsumen dan merangsang aktivitas ekonomi selama 2025.