Dea Salsabila Putri Atlet Pentathlon Indonesia Taklukkan Panas dan Medan Berat untuk Raih Emas SEA Games 2025 Thailand

Dea Salsabila Putri atlet Pentathlon Indonesia taklukkan panas dan medan berat untuk meraih medali emas SEA Games 2025 Thailand.

Dea Salsabila Putri Atlet Pentathlon Indonesia Taklukkan Panas dan Medan Berat untuk Raih Emas SEA Games 2025 Thailand
Dea Salsabila Putri atlet Pentathlon Indonesia taklukkan panas dan medan berat untuk meraih medali emas SEA Games 2025 Thailand. FOTO: Kemenpora

WARTASULUH.COM, THAILAND - Dea Salsabila Putri atlet Pentathlon Indonesia taklukkan panas dan medan berat untuk meraih medali emas SEA Games 2025 Thailand.

"Alhamdulillah rasanya sangat bersyukur sekali atas perolehan medali yang saya berikan untuk Indonesia. Rasanya sangat puas. Medali ini saya persembahkan yang pertama untuk orang tua yang sudah mendukung, pelatih, organisasi dan warga Indonesia," ungkap Dea Salsabila Putri, dikutip Wartasuluh.com dari laman Kemenpora.go.id, Jumat (26/12/2025).

Ucapan terima kasih tak luput disampaikan Dea kepada semua pihak atas keberhasilannya meraih emas kedua dalam sejarah keikutsertaannya di SEA Games. Sebelumnya pada SEA Games 2019 di Filipina, dia juga berhasil mendulang emas pertamanya. 

"Saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan, orang tua, pelatih, dan organisasi, seluruh rakyat Indonesia. Kepada Pemerintah yang sudah support saya, dan semua yang mendukung saya, saya berterima kasih banyak. Karena merekalah saya bisa mendapatkan prestasi yang luar biasa," ucap Dea. 

"Karena hasil di 2019 saya bisa mendapatkan medali emas, jadi di tahun ini saya menargetkan diri saya untuk mendapatkan emas, dan dari organisasi juga menargetkan emas," imbuhnya.

Dea bercerita, modern pentathlon dalam SEA Games kali ini sangat menantang. Lantaran medan pasir yang dilaluinya terasa lebih berat ketimbang yang ada pada SEA Games terdahulu.  

"Karena untuk modern pentathlon ini kami larinya di pasir. Nah pasirnya ini lebih berat daripada sebelumnya. Tantangannya adalah panas dan medan itu sendiri," jelas atlet 27 tahun ini.

Meski begitu pada akhirnya Dea sukses memenangkan nomor Women's Triathle Individual. Dia finis terdepan dengan catatan waktu 18 menit 01,83 detik untuk mengungguli enam pesaingnya, termasuk sesama atlet Indonesia, Nurfa Inayah Nurul Qolbi.

Pencapaian ini makin memacu Dea untuk terus berprestasi di masa yang akan datang. Di satu sisi, dirinya juga berharap adanya regenerasi atlet modern pentathlon, apalagi olahraga ini terbilang baru di Indonesia. 

"Jadi saya ingin modern pentahlon ini terus maju mendapatkan medali emas lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya," harap Dea. 

Menurutnya, modern pentathlon perlahan mulai berkembang dan dikenal di Tanah Air. Hal ini ditandai dengan sudah banyak atlet muda yang mulai bermunculan dan dikenal luas. Olahraga ini juga mulai dilirik oleh para pelari dan perenang, dengan perlombaan yang digelar juga makin banyak. 

"Kalau Allah meridai saya bisa diberikan kesehatan sampai di Asian Games, bahkan sampai di Olimpiade Los Angeles, insyaallah saya akan bertanding lagi," tegas alumni S2 Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Surabaya ini seraya berharap Pemerintah makin memperhatikan kesejahteraan para atlet Indonesia, salah satunya dengan menyediakan lapangan pekerjaan untuk atlet-atlet berprestasi. (kha)