Riau 33 Titik Panas, Tim Gabungan Masih Padamkan Karhutla di Indragiri Hilir
Jumlah titik panas (hotspot) di Riau mencapai 33 titik panas pada pagi ini, Selasa (5/9/2023). Rinciannya, 1 titik di Kabupaten Pelalawan, 23 titik di Indragiri Hilir, 8 titik di Indragiri Hulu, dan 1 titik di Kota Pekanbaru. Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Indragiri Hilir (inhil).
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Jumlah titik panas (hotspot) di Riau mencapai 33 titik panas pada pagi ini, Selasa (5/9/2023). Rinciannya, 1 titik di Kabupaten Pelalawan, 23 titik di Indragiri Hilir, 8 titik di Indragiri Hulu, dan 1 titik di Kota Pekanbaru. Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Indragiri Hilir (inhil).
Di wilayah Sumatera, jumlah titik panas mencapai total 853, dengan rincian Bengkulu 26 titik panas, Jambi 35 titik panas, Lampung 89 titik panas, Sumatera Barat 3 titik panas, Sumatera Selatan 546 titik panas, Riau 33 titik panas, Kepulauan Riau 28 titik panas, dan Bangka Belitung 93 titik panas.
Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Indragiri Hilir (inhil) dan Indragiri Hulu (Inhu).
Kepala BPBD Riau, M. Edi Afrizal, mengatakan, lokasi Karhutla di Inhil ditemukan di Desa Pancur, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir.
Hingga saat ini petugas gabungan masih berjibaku melakukan pemadaman. Tidak hanya dari dari darat namun pemadaman di lokasi ini juga dilakukan melalui udara dengan helikopter water bombing.
"Petugas darat dan udara sedang melakukan pemadaman, api sudah berhasil dikendalikan, tapi belum pada total, jadi harus tetap dilakukan penyiraman," ujarnya.
Apalagi di lokasi lahan yang terbakar ini merupakan lahan gambut. Sehinga pemadaman harus dilakukan secara total. Sebab dilahan gambut biasanya bara api tidak terlihat dari permukaan tanah.
Meski secara kasat mata diatas lahan tidak terlihat ada api yang berkobar, namun dibawah tanah bisa menyisakan bara api yang sewaktu-waktu bisa membesar jika tidak dilakukan pemadaman secara total.
"Apalagi kalau ada angin kencang itu api nya mudah membesarnya, jadi meskipun sudah padam, kalau asap masih ada proses pendinginan tetap dilakukan," katanya.
Kondisi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Inhu, tepatnya di desa batang cenaku. Petugas juga masih melakukan pendinginan di lokasi ini.
Meski api sudah berhasil dijinakkan, namun asap masih mengepul. Sehingga petugas masih tetap melakukan pendinginan sampai api betul-betul padam seluruhnya. (kha)