Karhutla Kembali Menyala, BPBD Riau Kerahkan 4 Heli Water Bombing
Cuaca panas yang tengah melanda Provinsi Riau berdampak pada meluasnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau pun mengerahkan 4 Heli Water Bombing.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Cuaca panas yang tengah melanda Provinsi Riau berdampak pada meluasnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau pun mengerahkan 4 Heli Water Bombing.
Hingga Senin (28/10/2024), BPBD Riau mencatat terdapat lima daerah yang terdampak Karhutla, yaitu Kabupaten Kampar, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu (Inhu), serta Kota Dumai.
“Saat ini, tim di lapangan baik melalui jalur darat maupun udara sedang berupaya melakukan pemadaman api di kelima daerah tersebut. Kita doakan bersama agar api segera dapat dipadamkan,” ujar Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, Selasa (29/10/2024).
Karhutla di Kampar ditemukan di Desa Karya Indah, Tapung. Di Bengkalis, titik api berada di Desa Tasik Serai, sementara di Pelalawan, kebakaran terdeteksi di wilayah Pulau Muda.
Untuk Kota Dumai, titik api muncul di Lubuk Gaung, dan di Inhu berada di Talang Jerinjing.
Dalam penanganan Karhutla, BPBD Riau telah mengerahkan empat helikopter water bombing yang secara intensif melakukan pemadaman dari udara.
Selain itu, satu unit pesawat caravan dan satu helikopter patroli juga diterjunkan untuk memantau perkembangan titik api.
"Patroli udara ini bertujuan agar titik api yang baru segera terpantau dan langsung dikendalikan oleh petugas darat. Jika medan tidak memungkinkan untuk dijangkau melalui darat, maka helikopter water bombing akan diturunkan," ujarnya.
Menghadapi musim kemarau yang semakin terasa panas dan kering, Edy mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Selain itu, Edy juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuang puntung rokok sembarangan, terutama di area lahan kosong atau hutan.
“Mari bersama menjaga lingkungan agar kebakaran lahan dapat dicegah dan dampaknya dapat diminimalkan untuk kebaikan kita bersama. Kita jaga alam, alam jaga kita," ujarnya. (kha)