Jelang Garudayaksa FC vs PSPS Pekanbaru, Nasib Ilham Romadhona Jadi Pelatih Kepala Akan Ditentukan Gede Widiade
Jelang Garudayaksa FC vs PSPS Pekanbaru, Liga 2 Musim 2025-2026 atau Pegadaian Championship 2025-2026, Senin (29/9/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Pakansari, Bogor, suporter Askar Bertuah desak Ilham Romadhona mundur jadi Pelatih Kepala PSPS Pekanbaru.

WARTASULUH.COM, BOGOR - Jelang Garudayaksa FC vs PSPS Pekanbaru, Liga 2 Musim 2025-2026 atau Pegadaian Championship 2025-2026, Senin (29/9/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Pakansari, Bogor, suporter Askar Bertuah desak Ilham Romadhona mundur jadi Pelatih Kepala PSPS Pekanbaru.
Saat ini, Garudayaksa FC berada di puncak klasemen Grup Barat Pegadaian Championship 2025-2026 dengan poin 6, sedangkan PSPS Pekanbaru berada di posisi ke-7 klasemen dengan poin 1.
Oleh karena itu, sebelum laga ketiga menghadapi Garudayaksa FC pada 29 September 2025, Owner PSPS Pekanbaru, Gede Widiade menyebut manajemen tetap akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum memutuskan nasib Ilham Romadhona.
“Kita evaluasi dan akan kita putuskan di Jakarta sebelum pertandingan ke-3,” kata Gede Widiade, Senin (22/9/2025).
Desakan mundur terhadap Ilham Romadhona jadi Pelatih Kepala PSPS Pekanbaru itu bergema usai laga PSPS Pekanbaru vs PSMS Medan yang berakhir dengan skor 3-3 pada Sabtu (20/9/2025) pukul 15.30 WIB di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru.
Pasalnya, sebelum menit ke-90, PSPS Pekanbaru sudah unggul 3-1 berkat tiga gol yang disarangkan Cristian Alex da Silva Santos pada menit ke-42, Rafly Selang pada menit ke-48 dan Andy Harjito pada ke-84.
Namun, pemain PSMS Medan berhasil menambah dua gol yaitu Rifal Lastori pada menit ke-90 dan Rudiyana pada menit 90+7, setelah sebelumnya Vitor Barata mencetak pada menit ke-8, sehingga pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 3-3.
Usai pertandingan, suporter Askar Bertuah langsung meminta Ilham Romadhona mundur jadi pelatih.
"Kami ingin coach out dari Tanah Jantan Melayu Riau mulai hari ini," teriak seorang suporter.
Di hadapan suporter itu dan pemain PSPS Pekanbaru, Ilham Romadhona langsung memberikan jawaban.
"Hari ini saya angkat kaki. Apapun itu saya yang bertanggungjawab. Hari ini saya berdiri di sini, saya angkat kaki, ya saya angkat kaki," ungkap Ilham Romadhona.
Ilham Romadhona pun sempat mengungkapkan saat manajemen PSPS Pekanbaru diambil alih Gede Widiade.
"Pak Gede (pemilik PSF) ngambil PSPS, ini saya cerita, kami kerja di PSF (Pancoran Soccer Field). PSPS datang ke sana meminta Pak Gede, termasuk kami dan Kurniawan, salah satunya untuk membawa PSPS, tapi kami siap kapanpun. Kalau tak percaya nanti tanya owner," jelas Ilham Romadhona yang didampingi Kurniawan Dwi Yulianto, Direktur Teknik PSPS Riau.
Namun, pernyataan Ilham Romadhona langsung dipotong oleh suporter itu.
"Kami suporter bicara fakta saja coach. Faktanya dari plan rematch sampai sekarang pertandingan resmi, semuanya zonk coach. Kami coba memahami posisi coach dan Kurniawan. Materi pemain kita bukan bodoh-bodoh banget. Kita bukan pemain liga tiga coach. Pemain profesional kita semua. Tapi mungkin coach, kami menganggap materi pemain, hubungan emosional pemain, segala macam, kami anggap coach gagal," kata suporter PSPS Pekanbaru.
"Satu lagi, pemain yang keluar keluar malam, kami akan tangkap kalian, ya coach ya. Saya kalau dunia malam, saya tahu semuanya. Tapi faktanya seperti itu coach," tambahnya.
"Saya setuju kalau itu bang," kata Kurniawan Dwi Yulianto, menimpali.
"Kami minta coach, abang Kurniawan dan abang abang semua pemain, kami minta demi kebaikan masyarakat bola Riau, kami sangat menghormati coach, tapi tolong jaga marwah Riau. Kami minta coach out dari Tanah Jantan Melayu Riau mulai hari ini," tambahnya.
Dalam pertandingan di tengah guyuran hujan itu, PSPS Pekanbaru gagal meraih poin penuh di laga kandang karena kebobolan di injury time.
Hasil imbang ini membuat PSPS Pekanbaru dan PSMS Medan sama-sama mendapatkan 1 poin, sehingga PSPS Pekanbaru bangkit dari dasar klasemen ke peringkat 7 dan PSMS Medan ke peringkat 6. (kha)