Gunung Marapi Sumbar Masih Erupsi, Ini yang Berpotensi Terdampak
WARTASULUH.COM,SUMATRA BARAT- Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) terus meletus sejak 3 Desember 2023, dengan status naik dari waspada (level II) menjadi siaga (level III) pada 9 Januari 2024.
Fajar Sukma dari BPBD Sumbar mengingatkan bahwa empat nagari di Kabupaten Agam dan delapan kecamatan di Tanah Datar berpotensi terdampak.
“Di Kabupaten Agam, kita fokus pada Nagari Sungai Pua, Nagari Sariak, Nagari Bukit Batabuah, dan Nagari Batu Palano,” kata Fajar, di kutip Senin, (15/01/2024).
Fajar juga menjelaskan lokasi pengungsian untuk mengantisipasi erupsi Gunung Marapi Sumbar yang telah disiapkan, termasuk di UIN Syeh Jambek dan SD 17 Batu Gadang.
Pondok P Ainul Yaqin Nagari Batagak, Lapangan Nagari Batagak, SDN 5 Kubang Putih.
Lalu Pondok Tahfiz Quran Darul Yatam Kubang Putih, SDN 4 Kubang Putih, SMP Balai Gurah, dan SMKN 1 Ampek Angkek.
Sementara untuk Kabupaten Tanah Datar, daerah berpotensi terdampak yakni, Kecamatan Batipuh, Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan, Kecamatan Salimpaung, Kecamatan Sungai Tarab, dan Kecamatan Sungayang.
Fajar mengatakan saat ini seluruh pihak terkait terus memantau keadaan serta sudah mengambil langkah antisipasi, menyiapkan posko, titik kumpul hingga tempat pengungsian bagi warga.
“Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak terpengaruh oleh berita bohong terkait erupsi,” jelasnya.
Status siaga Gunung Marapi Sumbar ditetapkan oleh PVMBG pada 9 Januari 2024.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, memberikan rekomendasi kepada masyarakat, termasuk untuk tidak memasuki wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi.
Hendra juga menekankan pentingnya waspada terhadap bahaya lahar, menggunakan masker saat hujan abu, dan melindungi diri dari gangguan pernapasan.
“Masyarakat diminta selalu mengikuti arahan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Pemerintah daerah, termasuk Kota Bukit Tinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, dan Agam, diminta berkoordinasi dengan PVMBG untuk mendapatkan informasi langsung.
“Jaga kondusifitas masyarakat, hindari penyebaran narasi bohong, dan ikuti arahan resmi,” tutupnya.