Cara Mengenali Gejala dan Penularan Virus Cacar Monyet
WARTASULUH.COM,PEKANBARU - Penyakit cacar monyet (monkeypox) kian mengkhawatirkan setelah penyakit yang bersumber dari virus tersebut menjangkiti sejumlah orang belahan dunia. Sejauh ini, terkonfirmasi 12 negara yang telah ‘diserang’ penyakit cacar monyet, sebagaimana rilis dari WHO.
Organisasi Kesehatan Dunia itu memang tidak menyebut menara-negara mana saja yang terdampak cacar monyet. Namun, sebelumnya penularan penyakit ini dikonfirmasi terjadi di Italia, Swedia, Spanyol, Portugal, Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.
Menurut WHO, gejala awal jika terinfeksi cacar monyet adalah demam, sakit kepala, pembengkakan anggota tubuh, sakit punggung, nyeri otot, dan kelesuan.
Setelah demam mencapai puncak dan mereda, ruam atau bentol merah pada kulit mulai muncul dan berkembang. Seringkali, ruam dimulai pada wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, terutama telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam itu terasa sangat gatal, namun dengan sendirinya akan mengering hingga membentuk keropeng, yang kemudian terkelupas. Setelah itu, di tempat bekas ruam muncul bekas luka.
Infeksi biasanya hilang dengan sendirinya dan berlangsung antara 14 dan 21 hari.
Adapun penularan cacar monyet dapat terjadi ke orang lain jika terjadi kontak fisik yang erat. Virus itu akan masuk ke tubuh melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, mata, hidung hingga mulut. Orang tua yang merawat anaknya—yang mengidap cacar monyet—sangat rentan tertular.
Cacar monyet tidak digambarkan sebagai infeksi yang dapat menular secara seksual, tetapi dapat ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan seks.
Cacar monyet juga dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi seperti monyet, tikus dan tupai, atau melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti tempat tidur dan pakaian.
Direktur WHO untuk kawasan Eropa, Hans Kluge, memperingatkan bahwa “saat memasuki musim panas dengan banyaknya perkumpulan massal, festival, dan pesta, saya khawatir penularan bisa semakin cepat.” Dari semua kasus, menurutnya, hanya satu yang pernah bepergian ke kawasan endemik cacar monyet.