Tekan Kasus Covid-19, Destinasi Wisata di Siak Ditutup Sementara Entah Sampai Kapan
Tingginya animo wisatawan ke Siak menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak. Namun, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Bupati Siak Alfedri kembali memperpanjang penutupan Istana Siak dan seluruh objek wisata lainnya sampai pada waktu yang belum ditentukan.
WARTASULUH.COM, SIAK - Tingginya animo wisatawan ke Siak menjadi kebanggaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak. Namun, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Bupati Siak Alfedri kembali memperpanjang penutupan Istana Siak dan seluruh objek wisata lainnya sampai pada waktu yang belum ditentukan.
"Kita tidak boleh hanya mengejar targetPAD, keselamatan jiwa jauh lebih penting. Karena itu kita harus ikuti instruksi Menteri Dalam Negeri dan mengambil langkah berani untuk memperpanjang penutupan Istana Siak dan objek wisata di Siak,” kata Alfedri, Senin (24/5/2021).
Jika keadaan sudah memungkinkan, katanya, maka akan dibuka kembali istana Siak dan dipanggil kembali wisatawan agar datang ke Siak.
"Karena saat ini masih musim pandemi Covid-19, marilah kita satu persepsi tentang itu, agar kita semua sama-sama berniat untuk memutus mata rantai penyebaran ini,” ungkapnya.
Alfedri mengatakan sudah dua tahun Pendapatan Asli Daerah sektor wisata tidak dapat diandalkan. Padahal, PAD sektor wisata termasuk primadona yang selalu berkembang dari tahun ke tahun.
Selain itu, Pemkab Siak juga tetap mengupayakan penambahan vaksin Covid-19 untuk masyarakat dan mencadangkan lokasi isolasi pasien Covid-19.
Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Siak L Budhi Yuwono, mengatakan, Bupati Siak Alfedri sudah menyampaikan kebijakan itu kepada jajaran di internalnya. Alfedri juga meminta dinas terkait menyebar luaskan informasi penutupan Istana Siak dan objek wisata di Siak.
“Pak Bupati meminta ini disebarluaskan agar wisawatan menunda kedatangan terlebih dahulu ke Siak. Beliau juga tidak mau kalau wisatawan kecewa setiba di Siak, sebaiknya wisawatan cari tahu dulu informasi sebelum datang,” kata Budhi.
Khairunisa, wisatawan asal Kota Dumai mengaku kecewa atas penutupan Istana Siak yang merupakan icon Kabupaten Siak. "Sudah dua kali Idul Fitri kami dan keluarga tak bisa menengok Istana Siak. Rindu kali rasanya. Dulu setiap balek kampung, selalu kami sempatkan berkunjung ke Istana Siak. Sekarang tak bisa lagi," kata Nisa yang ayahnya merupakan kelahiran Siak.
Nisa berharap, pandemi Covid-19 ini segera berlalu. Pasalnya, mengunjungi Istana Siak sudah menjadi tradisi keluarga ketika mudik. "Sejak kecil ayah kami selalu mengajak kami ke Istana Siak. Ayah bangga sekali terhadap peninggalan sejarah ini," tutur mahasiswi UIN Suska Riau ini. (sri)