Berikut Cara Mengajari Anak Self-Talk yang Positif

Berikut Cara Mengajari Anak Self-Talk yang Positif

WARTASULUH.COM - Self-talk positif adalah mekanisme koping yang memberdayakan anak untuk membingkai ulang pemikirannya.

Anak juga dapat memelihara ketahanan dan membangun harga dirinya. 

Secara keseluruhan, tujuan dari self-talk positif adalah melatih otak mengenali kekuatan dan keberanian anak untuk mencoba sesuatu.

"Self-talk yang positif dapat terlihat berbeda untuk setiap anak," kata Gina McDowell, LPCC-S, supervisor pendidikan klinis kesehatan perilaku di Nationwide Children's.

"Misalnya, anak bisa mengidentifikasi kekuatannya, melakukan hal-hal dengan baik, sifat-sifat yang dapat dia banggakan, dan aspek kepribadian yang dia sukai," lanjut dia.

"Ketika anak dapat memuji diri sendiri atau mengidentifikasi hal-hal positif itu, kami menggambarkannya sebagai kepercayaan diri," sambungnya.

Manfaat self-talk positif
Semua anak, terutama remaja, seringkali meragukan dirinya sendiri. Anak mungkin memiliki banyak pikiran negatif yang melemahkan dan mengikis harga dirinya.

Contoh self-talk negatif ini berbahaya bagi kepercayaan diri dan ketahanan anak. Sebab, jika hal ini cukup sering diucapkan anak, dia mungkin mulai mempercayainya.

Namun, dengan dorongan dari orang tua agar anak melakukan self-talk positif sang buah hati akan memandang dirinya secara positif.

"Kepercayaan diri yang kita miliki memainkan peran besar dalam kesejahteraan mental kita," kata McDowell.

"Ini benar-benar dapat membantu anak melewati masa-masa sulit saat dilanda kekecewaan atau ketika upaya yang dia lakukan tidak berakhir dengan hasil yang tidak persis seperti yang diarapkan atau inginkan," sambungnya.

Seringkali anak tidak menyadari kebiasaan self-talk negatif yang bisa membat dirinya pesimis, tidak percaya diri, dan cenderung membaatasi kemampuannya.

Manfaat self-talk positif bagi anak
Menurut McDowell, self-talk positif dapat memberikan sejumlah manfaat bagi anak, seperti:

-Membangun ketahanan
-Mengembangkan pandangan hidup yang positif
-Membantu anak mengidentifikasi kekuatannya
-Menanamkan kepercayaan diri
-Mendorong anak untuk mencari hal-hal yang dia inginkan
-Memungkinkan anak untuk mengenali peluang untuk maju
-Memberdayakan anak untuk menghadapi tantangan dan berani mengambil risiko
-Memberikan anak keberanian untuk mengejar mimpi dan menetapkan tujuan

Penelitian telah menunjukkan bahwa self-talk positif membantu anak meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan di bawah tekanan.

Selain meningkatkan welas asih dan menumbuhkan perilaku pro-sosial, self-talk positif berdampak signifikan pada pembangunan kepercayaan diri anak. 

Cara mengajari anak self-talk positif
Ada beberapa cara untuk mengajari anak self-talk positif, yakni:

1. Menciptakan kesadaran
Self-talk positif dimulai dengan kesadaran atau pengenalan pikiran dan pesan negatif yang dikatakan anak kepada dirinya sendiri.

Banyak anak tidak menyadari self-talk negatif dan pengaruhnya terhadap kehidupannya.

Bantu anak untuk mengenali pikiran atau perkataan negatif tentang dirinya sendiri dan mengenalkan self-talk positif kepada anak.

"Gunakan panutan, film, dan buku untuk membantu anak mengenali bagaimana dia dapat menggunakan kata-kata positif untuk mendorong self-talk yang positif," kata Reinhart.

"Ingatkan anak bahwa belajar menggunakan self-talk positif membutuhkan latihan dan beberapa waktu."

2. Terlibat dalam percakapan
Melatih self-talk positif juga bisa dilakukan dengan memberi kesempatan anak untuk mengungkapkan perasaan atau keadaannya di sekolah.

"Sangat mudah untuk memikirkan apa yang salah sepanjang hari," kata McDowell.

"Self-talk positif membuat anak mengenali apa yang berjalan dengan baik atau apa yang dia lakukan dengan baik."

Dengan cara ini, hubungan antara orangtua juga dapat terbangun.

"Ngobrol secara teratur memberi anak ruang aman agar dia tahu bisa datang kepada orangtua ketika merasa tidak enak badan atau tidak percaya diri," kata McDowell.

3. Mengenali kekuatan diri
Seringkali anak berpikir bahwa mengenali kekuatan dan hal yang dia kuasai merupakan sikap tidak rendah hati.

Tetapi mengetahui keunggulan anak adalah keterampilan hidup yang akan digunakan sepanjang hidupnya.

"Tanyakan kepada anak Anda apa yang paling dia sukai dari dirinya sendiri," saran McDowell.

"Mungkin mereka baik, pintar, atau seniman hebat dan menormalkan fakta bahwa mereka bisa mengenali kekuatan mereka sendiri."

Awalnya, orangtua mungkin perlu membantu anak mengidentifikasi kekuatan atau hal-hal yang dia kuasai.

Caranya bisa dilakukan dengan mengarahkan anak ke aktivitas yang sesuai dengan minatnya.

"Menguasai suatu keterampilan adalah pendorong kepercayaan diri yang besar bagi anak," tambah McDowell.

4. Fokus pada usaha
Orang tua sehaiknya mengajarkan anak pentingnya uaha daripada hasil akhir.

"Puji usaha anak Anda bukan hasil akhirnya," kata McDowell.

"Tidak semuanya berjalan seperti yang direncanakan. Baik itu olahraga atau proyek di sekolah, yang penting anak bekerja keras dan tidak menyerah."

"Buat anak fokus pada upayanya dan tidak apa-apa jika tidak seperti yang dia inginkan."

5. Memberi teladan
Bagian dari tantangan dengan self-talk positif adalah cara orangtua berkomunikasi di depan anaknya.

Anak akan belajar banyak dengan melihat dan mengamati orangtuanya.

Jadi, ketika orangtua dihadapkan pada situasi yang menantang atau membuat frustrasi, lakukan self-talk positif dalam hidup sendiri.

"Orang tua harus memahami bahwa kita dapat menggunakan keterampilan ini juga," kata McDowell.

"Self-talk positif benar-benar merupakan pendorong ketahanan. Self-talk positif dan kepercayaan diri memainkan peran besar dalam kesejahteraan mental."

Orangtua dapat memberi contoh kepada anak bagaimana melakukan self-talk positif dengan melakukan brainstorming bersama anak lewat berbagai cara untuk mendekati situasi yang menantang.