Musim Kemarau Riau 2025 Cenderung Normal, Namun Masih Ada Potensi Karhutla
Musim kemarau di Provinsi Riau pada tahun 2025 tidak akan lebih kering dari tahun 2023 karena cenderung bersifat normal. Namun, berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau pada Mei hingga Juli, tingkat menengah hingga tinggi.

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Musim kemarau di Provinsi Riau pada tahun 2025 tidak akan lebih kering dari tahun 2023 karena cenderung bersifat normal. Namun, berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau pada Mei hingga Juli, tingkat menengah hingga tinggi.
"Aktivitas pembahasan lahan gambut juga sebaiknya dilakukan untuk antisipasi kebakaran hutan, terutama di bulan Mei saat curah hujan turun berarti itu mulai masuk musim kemarau," ungkap Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan, Kamis (24/4/2025).
Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, untuk mengawasi titik panas atau hotspot yang pernah menjadi lokasi kebakaran hutan dan lahan. Hal itu sebagai bentuk antisipasi dan sikap waspada.
"Titik-titik yang pada masa lalu ada hotspot di situ tetap diawasi, belum tentu terjadi kebakaran hutan dan lahan tapi tetap harus diwaspadai," imbaunya.
Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, M. Job Kurniawan mengucapkan apresiasinya kepada BMKG yang telah berushaa keras. Baik dalam berkoordinasi dengan pemerintah dan juga dalam penyebaran informasi.
"Semoga hal ini bisa membantu pencegahan karhutla, dan informasinya bisa dimanfaatkan. Terima kasih kepada seluruh jajaran BMKG yang sudah terus berkoordinasi dengan pemerintah, semoga terus berlanjut dan kita siap menghadapi musim kemarau," ucapnya.
Job sampaikan, ia meminta seluruh jajaran menyebarkan edukasi terkait karhutla ini ke semua orang. Menurutnya, kesadaran untuk menjaga lingkungan lebih penting.
"Kita sudah edukasi masyarakat mulai dari Jambore dan lainnya, minta tolong digemakan. Agar kita sadar untuk menjaganya, agar antisipasi terhadap karhutla dan cuaca lebih baik," katanya.
Job berharap, semua informasi dan edukasi yang disampaikan bisa membuat seluruh pihak siap dengan keadaan. Untuk bisa bertahan, butuh kerja sama dari semua kalangan.
"Kita harus tetap semangat cegah karhutla, edukasi kepada masyarakat agar karhutla berkurang, jadi Riau tidak akan mengalami kejadian seperti tahun-tahun yang lalu," tutupnya. (kha)