Kasus Aktif Covid-19 Riau 270 Orang, Termasuk 113 Siswa SMP dan SMA Abdurrab Islamic School

Kasus aktif covid-19 di Provinsi Riau, hingga kemarin, Minggu (28/11/2021), mencapai 270 orang, dengan rincian 244 orang menjalani isolasi mandiri, dan 26 orang dirawat di rumah sakit. Termasuk di antaranya, 113 orang yang terkonfirmasi positif covid-19 di Abdurrab Islamic School (AIS) di Jalan Bakti, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

Kasus Aktif Covid-19 Riau 270 Orang, Termasuk 113 Siswa SMP dan SMA Abdurrab Islamic School
Abdurrab Islamic School

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Kasus aktif covid-19 di Provinsi Riau, hingga kemarin, Minggu (28/11/2021), mencapai 270 orang, dengan rincian 244 orang menjalani isolasi mandiri, dan 26 orang dirawat di rumah sakit. Termasuk di antaranya, 113 orang yang terkonfirmasi positif covid-19 di Abdurrab Islamic School (AIS) di Jalan Bakti, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

"Spesimen yang diperiksa 2.973 sampel dan orang diperiksa 2.684 orang. Hasilnya, ada 27 kasus yang terkonfirmasi covid-19," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Senin (29/11/2021).

Dengan adanya penambahan 27 kasus terkonfirmasi covid-19 itu, maka total kasus terkonfirmasi covid-19 di Riau mencapai 128.431 kasus. Selain itu, juga terdapat tambahan 1 pasien yang dinyatakan sembuh dari covid-19, sehingga total pasien sembuh mencapai 124.045 orang. 

"Kabar baiknya, tidak ada penambahan pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena covid-19, sehingga total pasien yang meninggal masih 4.116 orang," jelas Mimi.

Sebelumnya, Mimi mengungkapkan, total siswa SMP dan SMA Abdurrab Islamic School yang terkonfirmasi positif covid-19 menjadi 113 siswa, setelah dilakukannya pemeriksaan terhadap seluruh siswa yang berada di asrama.

“Setelah dilakukan pemeriksaan bertambah 59 siswa lagi yang positif. Total 113 siswa yang terkonfirmasi positif. Siswa yang positif sudah diisolasi di asrama dan dipisah dengan siswa yang negatif. Jadi yang negatif diisolasi dahulu selama lima hari di asrama mereka, setelah itu baru bisa dipulangkan,” jelas Mimi.

“Semua siswa yang positif covid-19 tidak bergejala. Jadi saat dilakukan pemeriksaan rutin terdeteksi siswa yang positif. Mereka semua sudah divaksin dua kali, mudah-mudahan tidak ada yang parah, karena sudah divaksin,” ungkap Mimi.

Dikatakan Mimi, darimana masuknya siswa terkonfirmasi positif tersebut diperkirakan dari orang luar, atau guru yang keluar masuk asrama. Sehingga saat berada di luar tertular covid-19, dan menularkan ke siswa.

“Bisa saja dari guru yang tidak diasrama, dan keluar masuk. Atau dari orang luar yang masuk ke asrama. Jadi inilah yang harus diantidipasi bagi sekolah yang boarding school, mewaspadi orang yang keluar masuk ke sekolah, termasuk gurunya. Bisa saja guru yang tidak diasrama imunnya kuat, dan tidak terdeteksi virusnya. Tapi bagi siswa dan guru yang ada didalam asrama imunnya rendah, jadi yang kena yang berada didalam,” jelas Mimi. (lis)