Harimau Serang Pekerja HTI di Pelangiran Inhil, BBKSDA Riau Pasang Lima Kamera Trap
Tim mitigasi harimau Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau telah memasang lima kamera trap, Senin (13/5/2024) di lokasi serangan harimau Sumatera yang menewaskan Rahmad (26), pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) Petak 466 Blok L PT SPA, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Tim mitigasi harimau Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau telah memasang lima kamera trap, Senin (13/5/2024) di lokasi serangan harimau Sumatera yang menewaskan Rahmad (26), pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) Petak 466 Blok L PT SPA, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir.
Tim dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau itu, akan melakukan pengecekan tangkapan kamera untuk mengidentifikasi harimau yang menyerang korban.
“Secara periodik akan kita lakukan pengecekan camera trap. Diharapkan hasil kamera trap yang tertangkap bisa mengidentifikasi individu harimau yang bersangkutan,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Riau, Genman Suhefti Hasibuan, Kamis (15/5/2024).
BBKSDA Riau menilai luas range harimau harus disikapi dengan pengaturan ruang dan waktu antara manusia dan harimau.
“Luasnya home range harimau memungkinkan adanya penggunaan ruang bersama oleh harimau sumatera dengan masyarakat, sehingga perlu adanya pengaturan penggunaan ruang dan waktu antara masyarakat dengan harimau sumatera,” ucap Genman.
Sebagai pengguna konsesi, perusahaan diimbau untuk mengatur jam kerja karyawan dan saat bekerja tidak sendirian.
Upaya lainnya sebagai pencegahan konflik, juga perlu adanya pengayaan mangsa dan memberikan tindakan tegas bagi oknum-oknum yang melakukan perburuan.
“Khusus di areal pengusahaan yang menjadi habitat harimau, kami mengimbau agar dilakukan pengaturan waktu bekerja dan tidak beraktivitas secara sendiri, perlu pengkayaan mangsa dan menindak tegas terhadap siapa saja yang melakukan perburuannya,” imbau Genman.
Rahmad korbannya diserang harimau hari Kamis (9/5) saat sedang menyempatkan Gulma di lokasi. Meski bekerja bersama dua temannya, Rahman dan Almi, namun jarak mereka terpisah.
Korban sempat berteriak minta tolong, namun saat dicari tidak ditemukan. Kemudian dua temannya melapor ke perusahaan lalu mendatangi lokasi dan ditemukan sudah meninggal dunia.
Korban lalu dievakuasi ke klinik perusahaan, selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarganya untuk dikebumikan. (kha)