Patah Tangan Saat ke Kamar Mandi di Masjidil Haram, Budi Amanah Kenang Kebaikan Petugas Saat Tunaikan Ibadah Haji

Budi Amanah (65) tidak kuasa menahan tangis kala mengenang kebaikan petugas haji yang melayaninya selama berada di Tanah Suci. Perempuan Aceh Tengah itu mengalami patah tangan sehingga membutuhkan penanganan medis.

Patah Tangan Saat ke Kamar Mandi di Masjidil Haram, Budi Amanah Kenang Kebaikan Petugas Saat Tunaikan Ibadah Haji
Budi Amanah (65) tidak kuasa menahan tangis kala mengenang kebaikan petugas haji yang melayaninya selama berada di Tanah Suci. Perempuan Aceh Tengah itu mengalami patah tangan sehingga membutuhkan penanganan medis. FOTO: Kemenag

WARTASULUH.COM, BANDA ACEH - Budi Amanah (65) tidak kuasa menahan tangis kala mengenang kebaikan petugas haji yang melayaninya selama berada di Tanah Suci. Perempuan Aceh Tengah itu mengalami patah tangan sehingga membutuhkan penanganan medis.

Setelah menunggu 12 tahun lebih, Budi Amanah berangkat ke Arab Saudi bersama suaminya, Abdul Rahman Rahmatsyah untuk menunaikan ibadah haji.

Siapa nyana, belum sepekan ia berada di Makkah, perempuan asal Kampung Pinangan, Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah itu mengalami musibah di Masjidil Haram.

Ketika menuju kamar mandi, Budi terpeleset. Pergelangan tangan kirinya patah. Sejumlah petugas dengan cekatan membantunya.

Ia dibawa ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Ditangani dokter ortopedi, tangannya disemen.

Hanya semalam di KKHI, esoknya Budi dibolehkan pulang ke pulang ke Hotel Awqaf Al Mufti di Misfalah. Ia hanya perlu rawat jalan. Dokter dalam kelompok terbang (Kloter) rutin mengecek kondisi tangannya.

"Seminggu sekali diperiksa di rumah sakit dan dirontgen. Ini sebelum pulang juga dirontgen lagi," kata Budi Amanah yang baru saja mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda bersama kelompok terbang (kloter) BTJ-03, Senin (30/6/2025) jam 04.57 WIB.

Selama rawat jalan, Budi tetap beribadah seperti biasa. Kelancarannya melaksanakan ibadah juga berkat pelayanan terbaik yang diberikan petugas. Para petugas sigap membantunya setiap saat.

Sang suami setia mendampinginya serta membantu berbagai keperluan. Ketika melempar jumrah, Abdul Rahman mengambil alih.

"Waktu lempar jumrah, bapak yang lempar bukan ibu," jelasnya.

Budi menyebutkan, petugas memberikan pelayanan dengan sangat baik selama berhaji maupun saat masih di Asrama Haji Aceh. Jemaah yang tergabung dalam kloter BJT-03 itu mendoakan semua petugas agar selalu sehat serta diberikan kemudahan dalam bekerja.

"Petugasnya baik-baik, layanannya baik, dokternya pun baik. Semuanya baik. Gak bisa kita balas, hanya Tuhan yang mampu membalas," ujar Budi. (kha)