Khansa Syahlaa Akan Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Aconcagua Argentina
Khansa Syahlaa (18) yang telah kibarkan Merah Putih di 89 puncak gunung di dunia akan mendaki Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Amerika Selatan. Sebelum bertolak dari Indonesia pada Sabtu (20/1/2024), pendaki muda ini bertemu dengan Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Menpora, Jakarta
WARTASULUH.COM, JAKARTA - Khansa Syahlaa (18) yang telah kibarkan Merah Putih di 89 puncak gunung di dunia akan mendaki Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina, Amerika Selatan. Sebelum bertolak dari Indonesia pada Sabtu (20/1/2024), pendaki muda ini bertemu dengan Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Menpora, Jakarta, Kamis (11/1/2024).
"Mohon doanya agar program ekspedisi ini dapat berjalan dengan lancar, berhasil menancapkan bendera merah putih di Gunung Aconcagua, dan kami dapat kembali ke rumah dengan selamat," tulisnya, dikutip Wartasuluh.com dari akun Instagram @khansa.syahlaa, Senin (22/1/2024).
Pendakian ini dalam rangka program Seven Summit of The World. Alhamdullillah malam tadi Pak Menpora Dito Ariotedjo telah secara simbolis memberikan saya bendera merah putih untuk dikibarkan ke puncak tertinggi di benua Amerika Selatan, Puncak Gunung Aconcagua (6.962 mdpl), setelah sebelumnya bertemu dan beraudiensi perihal ekspedisi ini. Insyaallah sabtu besok kami akan bertolak ke Argentina pukul 20.50 WIB," tulis Khansa Syahlaa.
Dara kelahiran Bogor, Jawa Barat ini juga menargetkan akan mendaki Gunung Everest di Himalaya.
"Pastinya aku akan membawa Merah Putih yang nanti Pak Menteri berikan untuk dikibarkan di puncak tertinggi di Amerika Selatan. Makanya ini gunung keempat dan masih ada gunung-gunung selanjutnya yang masih harus aku lakuin dan finalnya nanti Gunung Everest di Himalaya," ungkapnya.
Siswa kelas XII Sekolah Labschool, Jakarta ini menceritakan, dirinya waktu kecil adalah anak yang tertutup (introvet), takut gelap dan tidak mudah untuk berinteraksi.
"Dulu waktu kecil aku tuh anaknya introvet banget, takut gelap, takut berinteraksi sama orang. Nah dengan naik gunung itu aku dididik oleh alam, kita harus siap dan harus bisa. Dari situ bisa dapat banyak teman di pendakian, belajar lebih mandiri, lebih tanggungjawab, lebih berani mengambil keputusan dan proses menuju pendakian itu proses yang sangat berharga," urai gadis kelahiran 16 Maret 2006.
Persiapan pendakian ekspedisi Gunung Aconcagua di Argentina ini lanjutnya, cukup lama mulai dari sekitar empat bulan yang lalu, mulai dari pengurusan dokumen, administrasi serta latihan fisik. Aconcagua menurutnya sangat menantang.
"Latihan fisik ini bisa seminggu sampai empat kali, lari, joging, sepeda, berenang atau naik gunung seperti ke Gunung Gede, Gunung Slamet, Gunung Sindoro. Gunung Aconcagu ini kita butuh persiapan yang ekstra dan lumayan beda karena gunung ini chalenging banget. Butuh waktu kira-kira 12 jam untuk di puncaknya dengan total 15 hari pendakian," tuturnya.
Sebelumnya, pada 2017 Khansa telah mendaki puncak Gunung Cartenz Pyramide atau Puncak Jaya di Papua (4.884 mdpl) saat ia berusia 10 tahun, Gunung Kilimanjaro di Tanzania (5.895 mdpl) pada 2019, dan Gunung Elbrus di Rusia (5.642 mdpl) pada 2022. "Di Indonesia totalnya sudah mendaki sekitar 87 gunung di luar ada 2. Jadi sekitar sudah ada 89 gunung yang sudah didaki," kata putri pasangan Aulia Ibnu dan Pramudi Ayuwardani ini.
"Naik gunung ini pertama yang ngenalin adalah ayah aku. Ayah aku dari SMA sudah suka naik gunung dan akhirnya aku kayak kepo nih kok kayaknya seru naik gunung. Mulai umur 5 tahun aku udah dibawa ke Gunung Bromo. Umur 7 tahun ke Gunung Rinjani," ceritanya yang juga Brand Ambassador Eiger.
"Dari Gunung Rinjani ini seperti gerbang pembuka Khansa suka naik gunung. Dari situ mulai fokus pendakian dan akhirnya 8 tahun kemudian suka naik gunung sampai sekarang. Buat aku naik gunung itu untuk mensyukuri dan menikmati keindahan alam yang Allah ciptakan lalu juga sarana pengembangan diri, pembentukan karakter," imbuhnya.
"Pesan saya untuk pemuda Indonesia yang ingin mendaki gunung, saya pesan bahwa gunung itu sangat terbuka dan gunung adalah aset yang sangat-sangat harus kita jaga, tidak boleh membuang sampah sembarangan untuk itu kita jaga alam maka alam akan menjaga kita," pungkasnya. (kha)