Jajanan Produk Binaan PHR Hadir di Terminal 3 Bandara Soetta

Jajanan Produk Binaan PHR Hadir di Terminal 3 Bandara Soetta
Sejumlah jajanan produk UMKM binaan PHR hadir pada kegiatan Gerai Nusantara yang diadakan PT Angkasa Pura II di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Jawa Barat. (Foto: humas PHR)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU – Sejumlah produk unggulan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) turut meramaikan kegiatan Gerai Nusantara yang digagas PT Angkasa Pura II di Terminal 3, Bandara Seokarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Banten. Berbagai jenis makanan dan kerajinan tangan khas Riau dihadirkan di Stand Booth UMKM binaan PHR.  

 

Adapun produk makanan yang ditampilkan seperti kerupuk kulit patin, keripik pare, keripik tempe sagu, abon patin, dendeng daun singkong dan stik ikan parang. Tidak hanya menampilkan pelbagai macam jenis makanan dan oleh-oleh, Stand Booth UMKM binaan PHR turut menghadirkan kain tenun dan batik Riau.  

 

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk dukungan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR yang bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II dan Pemerintah Provinsi Riau untuk kemajuan UMKM Riau.  

“Melalui kegiatan ini, diharapkan produk UMKM binaan PHR dan Provinsi Riau dapat menarik perhatian khalayak ramai dan menjangkau pasar yang lebih luas baik nasional maupun internasional,” kata Rudi, Rabu (14/6/2023).

 

Gerai Nusantara akan berlangsung selama satu bulan mulai 1 Juni hingga 30 Juni 2023. Rudi berharap para pengunjung baik berasal dari Riau maupun turis lokal dan mancanegara yang berkesempatan mendarat di Terminal 3 Kedatangan Bandara Soetta untuk mampir dan membeli produk UMKM Riau.  

 

“Silakan mampir dan beli produknya sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM kita agar semakin berkembang,” ajaknya.  

 

PHR kata Rudi, terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor UMKM. Berbagai kegiatan TJSL telah dilakukan yang turut mendorong munculnya industri-industri rumah tangga seperti pengembangan Desa Wisata Kampung Patin.  

 

Untuk memfasilitasi pengembangan kualitas ekonomi masyarakat, PHR menyediakan sarana berupa sentra pengembangan budaya dan ekonomi kreatif (Ekraf) UMKM di beberapa wilayah kabupaten/kota di Riau. Tidak hanya memperkenalkan produk, PHR turut membantu pemasaran produk yang dihasilkan.  

 

“Tidak hanya pelatihan, kami juga mendorong hingga aspek pemasaran lewat gerai UMKM. Pelaku usaha binaan juga kami sertakan dalam berbagai Expo agar UMKM kita terus maju dan berkembang,” tuturnya.  

 

Sedangkan di sektor lainnya, ada juga program pemberdayaan ekonomi masyarakat tempatan dengan mereplikasi pertanian terpadu di Bengkalis. Peningkatan keterampilan tenaga kerja di Rokan Hilir dan Bengkalis serta pemberdayaan nelayan di Pesisir Dumai dan Rokan Hilir. (Rls)