Disketapang Pekanbaru Uji Residu 15 Komoditas Pangan Sayuran dan Buah-buahan di Pasar, Ini Hasilnya
Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru uji residu 15 komoditas pangan sayuran dan buah-buahan, untuk memastikan bahan pangan yang dijual di pasar itu bebas dari kontaminasi pestisida berlebih maupun timbal.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru uji residu 15 komoditas pangan sayuran dan buah-buahan, untuk memastikan bahan pangan yang dijual di pasar itu bebas dari kontaminasi pestisida berlebih maupun timbal.
Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yarnengsih Alam didampingi Koordinator Keamanan Pangan Disketapang Pekanbaru Ceria Dona Lagizasvera juga Pengawas Mutu Hasil Pertanian, Dewi Sri Rejeki Sukmela mengungkapkan, pengawasan terhadap kualitas dan keamanan pangan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Disketapang Pekanbaru.
Hal ini untuk memastikan seluruh komoditas pangan dalam kategori Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) yang beredar di tengah masyarakat itu layak untuk dikonsumsi, khususnya terbebas dari kontaminasi zat-zat berbahaya yang merupakan residu.
"Seperti halnya penggunaan pestisida berlebih, maupun zat timbal yang dalam bila terus dikonsumsi dalam jangka waktu lama berpotensi menyebabkan penyakit seperti kanker," ujarnya, Minggu (3/12/2023).
Dengan uji residu ini, DKP sekaligus mengkampanyekan kepada para petani, produsen maupun masyarakat selaku pembeli untuk mulai mengedepankan pangan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Dalam uji residu yang dilakukan kali ini, DKP mengambil sampel pangan yang sehari-hari memang banyak dikonsumsi masyarakat di salah satu pasar di daerah Kulim.
Diantara pangan tersebut adalah, terung, cabai, sayur sawi, brokoli, buncis, mangga, kentang, bawang putih, wortel, tomat, labu jipang, kacang panjang, kol dan kemangi.
Pengujian dilakukan di laboratorium mini Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru di Tenayan Raya dengan menggunakan pestisida test kit.
"Alhamdulillah, dari hasil pengujian terhadap 15 sampel komoditas pangan yang kita lakukan, seluruhnya negatif dari kontaminasi zat-zat berbahaya, atau aman untuk di konsumsi," ungkap Yarnengsih Alam. (kha)