Berisiko bagi Kesehatan, Ini Deretan Minuman Manis yang Harus Dihindari Anak

Berisiko bagi Kesehatan, Ini Deretan Minuman Manis yang Harus Dihindari Anak
Ilustrasi minuman manis

WARTASULUH.COM- Anak-anak sering kali sangat menyukai minuman manis karena rasanya yang lezat dan tampilannya yang menarik. Minuman seperti soda, jus buah yang diperkaya gula, dan minuman energi biasanya menjadi favorit anak-anak.

Meskipun minuman ini dapat memberikan kesenangan sementara, penting bagi orang tua untuk memahami risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi minuman manis secara berlebihan. Berikut ini beberapa jenis minuman manis yang sebaiknya dihindari anak-anak karena risiko kesehatan yang berbahaya.

1. Minuman berkafein  
Minuman berkafein, seperti soda, minuman berenergi, milk tea, teh, kopi, dan cokelat, sebaiknya dihindari untuk anak-anak. Kafein dapat menyebabkan berbagai efek negatif pada anak-anak, seperti gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, serta membuat mereka lebih mudah marah dan sulit berfokus.

2. Minuman dengan pemanis  
Minuman yang mengandung pemanis buatan, seperti stevia, meskipun bebas kalori, dapat membuat anak-anak enggan mengonsumsi air putih. Anak-anak yang terbiasa dengan minuman pemanis sering kali menolak air putih.

Selain itu, minuman berpemanis seperti soda, minuman energi, dan lemonade yang mengandung gula tambahan juga berbahaya bagi kesehatan anak.

3. Susu sapi sebelum usia 12 bulan  
Memberikan susu sapi pada bayi sebelum usia 12 bulan bisa meningkatkan risiko pendarahan usus dan memberikan terlalu banyak protein serta mineral yang sulit ditangani oleh ginjal bayi. Susu sapi juga tidak menyediakan nutrisi yang cukup untuk bayi pada usia ini.

4. Minuman bersoda  
Minuman bersoda mengandung gula tambahan yang tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan berpotensi memicu diabetes tipe 2. Selain itu, minuman bersoda bisa menggantikan asupan cairan yang lebih sehat seperti air putih, yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

5. Jus sayuran  
Jus sayuran, terutama yang manis, sering kali mengandung kalori dan gula yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan kerusakan gigi. Jus sayuran juga tidak menyediakan nutrisi lengkap yang didapat dari buah dan sayuran utuh.

6. Minuman berenergi
Minuman berenergi biasanya mengandung banyak gula dan kafein, yang tidak sehat untuk anak-anak. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan, gigi berlubang, penyakit jantung, dan diabetes.

7. Jus buah
Meskipun jus buah 100% mengandung vitamin dan mineral penting, konsumsinya harus dibatasi. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak-anak berusia 1-6 tahun hanya mengonsumsi 4-6 ons (120-180 ml) per hari, dan anak-anak berusia 7-18 tahun mengonsumsi 8-12 ons (236-355 ml) per hari.

Dampak Kesehatan dari Minuman Manis

1. Kenaikan risiko obesitas
Minuman manis mengandung kalori tinggi dan gula tambahan yang dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan. Konsumsi kalori berlebih dari minuman manis dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah sendi.

2. Kerusakan gigi
Gula dalam minuman manis dapat memicu pertumbuhan bakteri di mulut, yang menyebabkan pembentukan plak dan kerusakan gigi. Asam yang dihasilkan oleh bakteri ini dapat merusak enamel gigi dan mengakibatkan gigi berlubang dan masalah kesehatan gigi lainnya.

3. Gangguan pada metabolisme
Konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu metabolisme tubuh, termasuk regulasi kadar gula darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan metabolisme, seperti resistensi insulin, yang bisa berujung pada diabetes tipe 2.

4. Masalah pencernaan
Minuman manis yang mengandung tinggi fruktosa dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung dan diare. Fruktosa yang tidak dicerna dengan baik dapat menyebabkan fermentasi dalam usus, memicu ketidaknyamanan pencernaan.

5. Peningkatan risiko penyakit jantung
Konsumsi gula berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Gula berlebih dapat menyebabkan peningkatan trigliserida dan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.