Tumpukan Sampah di TPA 2 Muara Fajar Kota Pekanbaru Sudah Setinggi 8 Meter

Tumpukan sampah di TPA 2 Muara Fajar Kota Pekanbaru sudah setinggi 8 meter hingga Senin (25/9/2023). 

Tumpukan Sampah di TPA 2 Muara Fajar Kota Pekanbaru Sudah Setinggi 8 Meter
Tumpukan sampah di TPA 2 Muara Fajar Kota Pekanbaru sudah setinggi 8 meter hingga Senin (25/9/2023). FOTO: Diskominfotik Pekanbaru

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Tumpukan sampah di TPA 2 Muara Fajar Kota Pekanbaru sudah setinggi 8 meter hingga Senin (25/9/2023). 

"Tumpukan sampah sudah mencapai 8 meter dari pemukaan awal," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Hendra Afriadi, Selasa (26/9/2023).

dua alat berat dari Pemprov Riau memang cukup membantu. Tetapi, tidak menyelesaikan pengelolaan sampah di TPA 2 Muara Fajar. 

"Dua ekskavator yang dipinjam ini guna mengalihkan tumpukan tinggi ke lokasi lain. Hanya saja, jangkauannya tidak jauh," ujarnya. 

Tumpukan sampah hanya bisa didorong jauh oleh buldozer. Ekskavator hanya untuk membuka jalur pembuangan di pintu gerbang. Sehingga, tumpukan sampah tidak mengganggu jalur ke timbangan di bagian belakang. 

"Volume sampah juga bertambah sejak angkutan mandiri diizinkan masuk ke TPA. Sehingga, pekerjaan merapikan TPA selesai pukul 02.00 WIB," katanya.

DLHK Kota Pekanbaru, maksimalkan penggunaan 2 excavator yang dipinjamkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Alat berat ini digunakan untuk pengelolaan dan penataan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.

Alat berat ini digunakan untuk mempercepat bongkar dan memilah sampah dari mobil angkutan. Sehingga dengan adanya tambahan alat berat ini bisa mempercepat proses bongkar dan angkut dari TPS ke TPA Muara Fajar.

"Kalau pembongkaran terlambat, tentu angkutan terlambat. Kalau angkutan terlambat jadi sampah menumpuk. Pengelolaan sampah ini memang yang paling penting di TPA. Kalau di TPA tidak di dukung alat berat maksimal, semua pola juga akan terhambat juga," ungkap Hendra.

Pinjaman alat berat ini, membantu 2 excavator dan 2 buldoser yang dimiliki DLHK dalam menata TPA. Ia meyakini tumpukan sampah bisa teratasi dengan bantuan pinjaman alat berat tersebut.

Apalagi saat ini angkutan mandiri juga telah diwajibkan buang sampah dari lingkungan langsung ke TPA. Tentunya ini bisa mempercepat proses bongkar.

"Pak Gubernur full support program yang dibuat pemerintah kota melalui pak wali kota. Untuk bisa maksimal dalam pengelolaan sampah di TPA ini. Untuk keterlambatan pembongkaran bisa kita atasi saat ini, itu bisa cepat dari biasanya," pungkasnya. (kha)