Ketua DPD RI Sebut Suku Baduy juga Berhak Divaksin Covid-19

Ketua DPD RI Sebut Suku Baduy juga Berhak Divaksin Covid-19
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti

WARTASULUH.COM, SURABAYA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengapresiasi vaksinasi untuk masyarakat adat Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten. Menurut LaNyalla, semua masyarakat memiliki hak setara tanpa memandang latar belakang apapun. 

LaNyalla menilai, pemberian suntikan vaksin untuk Suku Baduy tersebut menunjukkan jika pemerintah telah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh rakyat.

"Vaksinasi terhadap Suku Baduy ini membuktikan bahwa pemerintah telah memberikan hak dan pelayanan yang sama kepada setiap warga negara tanpa membeda-bedakan suku, budaya, golongan maupun agama," kata LaNyalla di sela-sela kegiatan resesnya di Jawa Timur, Jumat (15/10/2021). 

Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, selama ini masyarakat adat merupakan kelompok yang sulit dijangkau untuk mendapatkan program vaksinasi. Sebab, selain keberadaan di tempat terpencil, biasanya ada banyak aturan adat yang harus dilalui sebelum bisa mensosialisasikan program vaksinasi tersebut. 

"Masyarakat adat, merupakan masyarakat yang sulit dijangkau dalam program vaksinasi. Kita patut bersyukur pemerintah telah mampu menjangkau masyarakat adat Baduy untuk program vaksinasi," ujar LaNyalla. 

Menurut LaNyalla, pemberian vaksinasi untuk masyarakat Baduy adalah langkah yang tepat. Sebab, warga Baduy dalam kesehariannya banyak yang beraktivitas keluar desanya. Bahkan mereka berjalan kaki ke daerah perkotaan seperti Jakarta untuk berjualan produk-produk khas Baduy. 

"Selain itu juga kawasan desa mereka menjadi salah satu destinasi wisata. Jadi, warga Baduy sangat berpotensi tertular wabah Covid-19," ujar LaNyalla. 

Selain Suku Baduy, LaNyalla menilai Indonesia memiliki suku-suku lainnya yang tentunya harus mendapatkan hak yang sama dalam program vaksinasi. 

"Semuanya harus diberikan hak yang sama agar setiap kelompok memiliki kekebalan komunal dalam menghadapi serangan wabah penyakit," tutur dia.

LaNyalla juga mengingatkan pemerintah agar dalam memberikan advokasi dan suntikan vaksin untuk tetap menghormati adat dan budaya mereka. 

"Kita memberikan vaksin tanpa harus memaksa dan menekan, melainkan dengan menumbuhkan kesadaran melalui pendekatan adat budaya mereka sendiri," tutur LaNyalla. 

Hingga Kamis lalu, sebanyak 200 peserta yang merupakan masyarakat Suku Baduy dalam dan luar diprioritaskan untuk mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. Sementara sisanya adalah masyarakat wilayah Lebak.(Rls)