Sudah 914 Korban Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sumatera, Banyak Wilayah Berstatus Terisolir
WARTASULUH.COM- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban bencana banjir, banjir bandang dan longsor di Sumatera meningkat signifikan.
Hingga 6 Desember 2025, total korban meninggal dunia mencapai 914 orang, termasuk penambahan 47 korban dari hari sebelumnya.
Di Sumatera Utara, jumlah korban meninggal tercatat 329 orang, bertambah 17 korban dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 82 warga masih hilang dan 38.482 jiwa mengungsi.
BNPB menyebut Tapanuli Tengah sebagai wilayah paling terdampak dengan 102 korban meninggal, 33 hilang, serta 18.331 pengungsi.
Sejumlah lokasi seperti Adiankoting dan Parmonangan di Tapanuli Utara serta Onan Ganjang di Humbang Hasundutan masih terisolir.
Akses menuju beberapa desa hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki hingga enam jam. Di Tapanuli Selatan, kondisi serupa terjadi akibat longsor, jalan amblas, dan jembatan putus.
BNPB memastikan penanganan cepat telah dilakukan di 28 titik longsor untuk membuka kembali jalur transportasi.
Situasi darurat yang sama juga terjadi di Aceh. Hingga 6 Desember, provinsi ini mencatat 359 korban meninggal, 94 hilang, dan 756.166 jiwa mengungsi.
Aceh Utara menjadi wilayah dengan korban terbanyak, yaitu 128 meninggal dan 115.018 mengungsi.
Akses jalan nasional di Pidie Jaya–Bireuen dan Bireuen–Aceh Utara masih terputus, sementara jalur Takengon–Ise-ise–Gayo Lues baru dapat dilalui kendaraan roda dua tipe trail.
Di Sumatera Barat, total korban meninggal dunia mencapai 226 orang, bertambah 16 dari hari sebelumnya. Sebanyak 213 warga masih hilang, 112 luka, dan 22.355 mengungsi.
Kabupaten Agam menjadi wilayah paling parah dengan 145 meninggal dan 186 hilang. Beberapa daerah di Pesisir Selatan dan Agam masih sulit dijangkau dan hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki.
BNPB mengintensifkan distribusi logistik melalui jalur darat dan udara ke wilayah yang masih terputus aksesnya. Bantuan telah mulai menjangkau Pesisir Selatan, Agam, Kota Padang, dan Pasaman Barat.
Fokus distribusi mencakup makanan, obat-obatan, serta perlengkapan tanggap darurat lainnya.


Khaliza 



