PHR Proaktif Bantu Pencegahan dan Pelatihan Karhutla-Restorasi Gambut di Riau

PHR Proaktif Bantu Pencegahan dan Pelatihan Karhutla-Restorasi Gambut di Riau
Manager ECSR North PHR Rudi Arief menyerahkan secara simbolis bantuan perlengkapan pemadaman karhutla kepada Penghulu Sintong Pusaka, Ibrahim di Rumah Belajar Inovatif Sintong, Kabupaten Rokan Hilir, Senin (26/8/2024). (Foto: PT PHR)

WARTASULUH.COM, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menunjukkan komitmennya dalam melestarikan lingkungan, khususnya dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. PHR didukung SKK Migas Sumbagut berkolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) serta mitra pelaksana Cakra Consulting, menyelenggarakan pelatihan pencegahan dan penanganan karhutla yang berlokasi di Rumah Belajar Sintong, Rokan Hilir (Rohil).

“Untuk tahun 2024 ini ruang lingkup kerja sama Program Restorasi Gambut akan difokuskan kepada pencegahan dan penanganan karhutla berbasis partisipasi masyarakat berupa pelatihan pencegahan dan penanganan karhutla, dukungan patroli rutin untuk pencegahan karhutla bagi anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), penyusunan peraturan desa tentang pencegahan dan pengananan karhutla serta praktik Pertanian Lahan Tanpa Bakar (PLTB),” ujar Manager External Communication and Relations (ECSR) North PHR Rudi Arief.

Adapun lokus program kemitraan tahun ini ada di 9 desa di 2 kabupaten wilayah operasi PHR, yakni Rokan Hilir dan Bengkalis, tepatnya di Kepenghuluan Sintong Pusaka, Sintong Bakti, Bangko Jaya, Sekeladi Hilir, Rantau Bais, Teluk Nilap, Rantau Kopar, Desa Bumbung dan Desa Petani.

Mengingat kegiatan pelatihan Penanganan dan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut ini merupakan agenda inti dari program kerja sama Restorasi Gambut, maka diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut melalui Kelompok Masyarakat Peduli Api sebagai pioneer dalam melakukan tindakan pencegahan karhutla gambut.

“Selain itu, tujuan kegiatan pelatihan ini adalah mempersiapkan kelompok Masyarakat Peduli Api, yang ada di desa dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan gambut di wilayah desa, serta membekali pengetahuan dan keterampilan dasar masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan gambut,” jelas Rudi.

Selain memfasilitasi pelatihan, dalam kesempatan itu PHR juga menyerahkan beberapa paket bantuan yaitu alat pompa serta baju pemadam kebakaran.



Penghulu Sintong Pusaka Ibrahim menyampaikan apresiasi terhadap PHR terkait kegiatan pencegahan dan pelatihan karhutla tersebut. Dia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengikuti program pembelajaran ini.

“Terima kasih kepada PHR atas perangkat dan alat-alat yang telah disediakan yang sangat membantu kami,” katanya.

Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mendukung penuh kegiatan yang dilaksanakan oleh PHR dan BRGM. Terlebih, kegiatan ini sejalan denghan IOG 4.0 yang memiliki tiga target utama yakni, peningkatan produksi, multiplier effect dan keberlanjutan lingkungan.

“Kami mendukung penuh kegiatan pencegahan, penanganan dan pemulihan lingkungan. Sejalan dengan IOG 4.0, memastikan lingkungan  yang berkelanjutan berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Environmental, Social, and Governance (ESG). Pelatihan ini adalah wujud kita untuk menciptakan wawasan dan kesadaran masyarakat. Mempersiapkan masyarakat peduli api dan keterampilan yang dibutuhkan,” katanya.



Sementara itu, Kepala Kelompok Kerja Partisipasi dan Kemitraan BRGM RI Muhammad Yusuf menyambut baik inisiatif ini karena partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam penanganan kebakaran. “Karhutla seringkali menjadi momok dan bencana sosial dan ekonomi, penanganannya harus serius. Untuk itu perlu keterampilan khusus sebagaimana yang diinisiasi SKK Migas, PHR dan Cakra Consulting. Kami juga sangat apresiasi PHR yang telah memberikan fasilitasi peralatan pemadaman kebakaran. Gambut khususnya menjadi isu global karena mampu berkontribusi terhadap kewajiban Indonesia dalam emisi karbon. Kemitraan ini dengan PHR dan dukungan SKK Migas merupakan contoh baik yang bisa menjadi pilot agar pihak pemerintah, dunia usaha dan masyarakat bersatu padu dan semoga bisa direplikasi di tempat-tempat lainnya. Tidak hanya konsep, tapi sampai ke realita kerja, aksi konkret merupakan bentuk kepedulian dan komitmen bersama,” ucapnya.

Tentang PHR WK Rokan

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.

Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.

Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.

Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan. (Rls)