Ketika Pakai Masker Jadi Lifestyle, Pedagang Masker Bermunculan Bak Jamur di Musim Hujan
Masker sudah menjadi gaya hidup baru di masa pandemi Covid-19

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Penggunaan masker sudah menjadi gaya hidup atau lifestyle baru bagi setiap individu saat pandemi mulai menghampiri guna menekan penyebaran dan mengurangi risiko penularan Covid-19.
Lifestyle baru ini ternyata mendatangkan rezeki baru juga bagi masyarakat. Tingginya kebutuhan akan masker berbanding lurus dengan ramainya bermunculannya pedagang masker.
Bak cendawan di musim hujan, pedagang masker ramai dijumpai di Pekanbaru. Cukup hanya membuka lapak ala kadarnya, pedagang masker mencoba mengais rezeki dari bencana non alam yang sempat memporak porandakan sendi kehidupan di bumi Pertiwi.
Salah satunya dijumpai di Jalan Imam Munandar, Pekanbaru. Dialah Safei, pedagang masker yang sehari-hari menggelar dagangan di kawasan jalan tersebut.
Pria berusia 56 tahun ini berdagang masker dengan mobil yang diparkirnya. Aneka masker dagangan disusun rapi di jok belakang yang pintunya dibuka.
Buka sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB setiap harinya, ayah 3 orang anak ini mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk menghidupi keluarganya.
"Alhamdulillah pembeli tidak pernah sepi. Ada saja yang beli, mulai dari anak sekolah, orang kantoran hingga warga yang butuh masker," ujar laki-laki yang tinggal di Jalan Keliling, Kecamatan Tanayan Raya ini, Senin (22/11/2021).
Safei yang acapkali ditemani istri berdagang ini mengakui, dalam sehari dia bisa menjual hingga hingga 50 kotak masker. Satu kotak masker jenis sekali pakai dibanderol dengan harga kisaran Rp20.000 hingga Rp90.000. "Harga tergantung kualitasnya. Paling murah satu kotak harganya Rp20.000 isi 50 pcs," katanya.
Murahnya harga masker yang dijualnya diakuinya bukan berarti murahan. "Masker sudah sesuai standar kesehatan. Kita kan sudah dikasih penyuluhan juga oleh Dinas Kesehatan soal masker yang standar kesehatan," kata Safei.
Mengais rezeki lewat masker juga dilakoni Pian. Warga Jalan Bakti, Kecamatan Marpoyan Damai yang sebelum pandemi Covid-19 berdagang buah keliling tersebut banting setir menjadi pedagang masker.
"Selama pandemi usaha saya sebagai pedagang buah keliling jadi lesu. Jual beli anjlok," ungkap pria paruh baya yang membuka lapak di Jalan Soekarno Hatta tersebut.
Berdagang masker menjadi pilihannya. Dia menganggap masker bisa menjadi penyelamat bagi keluarga demi dapur tetap ngebul. "Masker saya pikir sudah jadi kebutuhan utama saat ini. Makanya saya mau berjualan masker," tuturnya.
Bermodal Rp200.000, kini diakui Pian dia bisa mendapatkan keuntungan Rp100.000 hingga Rp150.000 per hari. "Alhamdulillah walaupun tidak berlebih, tapi cukuplah untuk menghidupi keluarga dan biaya sekolah anak," kata ayah 2 orang anak ini.
Di sisi lain, Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus ST MT gencar mengkampanyekan protokol kesehatan. Salah satunya adalah dengan memakai masker.
“Di era sekarang, memakai masker sudah menjadi keharusan sebagai upaya meminimalisir terpapar Covid-19. Jadikan memakai masker sebagai kebiasaan hidup," imbau Firdaus. (Sri)