Jangan Keseringan, Ini Bahaya Makan Mi Instan

WARTASULUH.COM- Seorang remaja berusia 13 tahun divonis mengidap gagal ginjal lantaran sering mengonsumsi mi instan. Remaja tersebut mengidap gagal ginjal kronis hingga menjalani cuci darah dua kali seminggu.
Mi instan sendiri merupakan makanan cepat saji yang mudah dihidangkan dengan hanya merebusnya. Meskipun praktis dan murah, mi instan umumnya dianggap tidak sehat karena kandungan natriumnya yang tinggi, lemak jenuh, dan nilai gizinya yang rendah.
Dilansir dari NDTV, mi instan sering kali mengandung bahan tambahan dan pengawet buatan, yang dapat berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa zat aditif pada mi instan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, termasuk reaksi alergi, masalah perilaku, dan masalah kesehatan kronis jangka panjang.
Untuk itu, mi instan tak dianjurkan untuk dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Lantas, apa saja bahaya dari dampak terlalu sering memgonsumsi mi instan? Berikut risiko dan bahayanya dari beberapa sumber, Senin (12/8/2024).
1. Risiko sindrom metabolik
Risiko pertama ialah sindrom metabolik bila terlalu sering mengonsumsi mi instan. Kombinasi natrium tinggi, lemak tidak sehat, dan kandungan nutrisi rendah dapat menyebabkan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi (tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak tubuh berlebih di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol abnormal) yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
2. Potensi kenaikan berat badan
Mi instan padat kalori dan dapat menyebabkan makan berlebihan karena rasa kenyangnya yang rendah. Mengonsumsi makanan padat kalori tanpa merasa kenyang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis.
3. Dampak pada kesehatan pencernaan
Mi instan rendah serat makanan karena terbuat dari tepung olahan. Asupan serat yang rendah dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit dan dapat meningkatkan risiko timbulnya gangguan gastrointestinal.