Gubernur Riau Warning Pengelola Pondok Pesantren untuk tak Terima Tamu dari Luar

Pondok pesantren menjadi salah satu tempat yang rawan penyebaran Covid-19.

Gubernur Riau Warning Pengelola Pondok Pesantren untuk tak Terima Tamu dari Luar
Gubernur Riau H Syamsuar menyampaikan keterangan perkembangan Covid-19

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Pondok pesantren merupakan satuan pendidikan yang rawan terhadap penyebaran Covid-19. Untuk itu, Gubernur Riau H Syamsuar mengingatkan pengelola pesantren tak terima tamu dari luar.

"Kepada pengelola pondok pesantren, saya minta jangan dulu menerima tamu dari luar masuk ke asrama dan bertemu langsung dengan para santri. Selain itu jangan juga mengizinkan orang tua untuk mengunjungi anak di asrama dan bertatap muka secara langsung," ujar gubernur, Rabu (15/12/2021). 

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren. "Satu saja santri yang terpapar Covid-19, maka berpotensi menularkan ke santri lainnya. Alhasil akan muncul klaster baru. Jadi untuk lingkungan pesantren memang harus ekstra ketat," ungkap gubernur.

"Kalau bisa sementara ini jangan lah diberi izin dulu untuk bertemu langsung dengan orang tua di asrama, biar saja anak-anak di asrama, jangan terima tamu dari luar, karena orang dari luar ini yang terkadang membawa virus, dan menularkan ke santri, kita tidak mau kejadian yang terjadi di Pekanbaru terjadi lagi," katanya. 

Tidak hanya itu, ‎Gubri juga berpesan kepada warga pondok khususnya untuk tetap disiplin terhadap protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan. Sehingga lingkungan pondok tetap terjaga dan tidak terjadi penyebaran kasus Covid-19.

"Saat ini patut kita syukuri, anak-anak sekarang sudah belajar tatap muka karena sebelumnya belajar daring untuk itu vaksinasi itu harus tetap dilaksanakan," sebutnya.

Ia menerangkan bahwa pemerintah saat ini telah melakukan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun. Tujuan vaksinasi tersebut adalah untuk membentuk imunitas atau kekebalan dalam tubuh.

"Setelah disuntik bukan berarti kebal terhadap Covid-19. Namun jika terkonfirmasi positif Covid-19 karena telah divaksinasi, gejalanya hanya ringan karena sudah ada imunitas tubuh," katanya. 

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi protokol kesehatan (Prokes) saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah. 

Masyarakat bisa melaporkan ke Disdik Pekanbaru apabila menemukan sekolah yang abai dalam menjalankan protokol kesehatan saat PTM berlangsung. 

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas menyebut, saat ini pengawasan dilakukan oleh pihaknya dengan menurunkan empat tim pengawas ke seluruh sekolah di Kota Pekanbaru.

Kalau hanya menurunkan empat tim pengawas protokol kesehatan ke sekolah, tentu tidak akan maksimal. Apalagi total sekolah yang harus diawasi mencapai 571 sekolah," terang Ismardi kepada wartawan, Selasa (14/12/2021). 

Menurutnya, diperlukan partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi protokol kesehatan selama jalannya PTM terbatas di sekolah. (Sri)