Chicco Jerikho Dukung Polda Riau Tuntaskan Kasus Kematian Gajah Rahman di Taman Nasional Tesso Nilo
Aktor Chicco Jerikho dukung Polda Riau tuntaskan kasus kematian seekor gajah sumatera bernama Rahman di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Chicco yang mendatangi Mapolda Riau pada Senin (25/3/2024) itu sebelumnya juga sempat bermalam di TNTN, habitat gajah tersebut.
WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Aktor Chicco Jerikho dukung Polda Riau tuntaskan kasus kematian seekor gajah sumatera bernama Rahman di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Duta WWF-Indonesia untuk Program Sahabat Gajah dan Elephant Warrior yang mendatangi Mapolda Riau pada Senin (25/3/2024) itu sebelumnya juga sempat bermalam di TNTN, habitat gajah tersebut.
Chicco Jerikho mengatakan kedatangannya ingin meminta agar pengusutan kematian Gajah Rahman bisa dituntaskan.
Bahkan dia membawa petisi yang didukung 10 ribu lebih masyarakat mendukung Polda Riau dalam menuntaskan kasus tersebut.
"Kami ingin beraudiensi, ingin mengetahui perkembangan kasusnya seperti apa. Tadi kami sudah menghadap langsung dengan Kasubdit IV (Kompol Nasrudin), mereka sekarang dalam tahap penyidikan investigasi. Semakin kesini sudah semakin tergambar sudah semakin terarah," ujar Chicco Jerikho.
Selain itu, Chicco Jerikho mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung Polda Riau agar kasus ini bisa tuntas. Dia tidak ingin kasus serupa terjadi pada satwa dilindungi lainnya di seluruh Indonesia.
Terlebih kematian gajah Rahman berada di lokasi yang seharusnya aman bagi satwa dilindungi, yakni wilayah konservasi gajah.
"Gajah Rahman mati di tempat yang seharusnya dia aman, yakni di wilayah konservasi. Kami ingin agar ini tidak terjadi kepada gajah-gajah lainnya. Kalau kita lihat ya, kasus kematian gajah semakin ke sini semakin banyak," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gajah Rahman mati dengan kehilangan gading di sebelah kiri di area konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada Rabu (10/1/2024).
Semua kalangan sangat prihatin atas kematian satwa dilindungi tersebut.
Sementara itu, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Kompol Nasruddin mengatakan, untuk penyelidikan pihaknya sudah memeriksa sebanyak 12 orang saksi.
Saksi tersebut berasal dari eksternal maupun internal Balai Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang merupakan di bawah naungan Kementerian LHK. Nasrudin mengaku telah berkoodinasi dengan dokter hewan yang menangani kematian gajah Rahman.
"Perkembangan penyelidikan kita lakukan pemeriksaan eksternal, kami juga lakukan pemeriksaan internal, yakni pawang gajah tersebut," ucap Nasruddin.
Informasi yang diperoleh, sebulan sebelum kematian gajah Rahman sempat terjadi aksi perambahan hutan.
Pelaku perambahan membuat semacam hambatan dengan pohon yang ditumbangkan, sehingga mengganggu akses Polisi Kehutanan (Polhut) untuk ke lokasi perambahan hutan.
"Gajah Rahman berperan membersihkan lahan yang sengaja ditumbangkan perambah hutan. Ini menjadi satu kemungkinan juga bisa jadi pelaku eksternal," jelasnya.
Polisi juga menggunakan teknologi siber untuk mengungkap kasus tersebut. Ia juga turut meminta dukungan masyarakat agar segera menangkap pelaku yang menyebabkan kematian gajah Rahman. (kha)