Ternyata Makan Kurma Secara Ganjil Beri Efek Baik untuk Tubuh, Ini Penjelasannya
WARTASULUH.COM- Selama Ramadan, kurma merupakan buah paling dicari umat Islam. Apalagi kurma termasuk buah yang istimewa, sering disebutkan dalam Al-Quran.
Apalagi kurma memiliki keistimewaan sebab merupakan buah anjuran Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW diketahui suka mengonsumsi kurma, terutama dalam jumlah ganjil.
Dikutip dari CnbcIndonesia.com, Dalam beberapa kesempatan, Rasulullah SAW makan tiga butir kurma saat berbuka puasa dan ketika hendak berangkat salat Idul Fitri. Selain tiga butir, Rasulullah SAW juga menganjurkan makan kurma dalam jumlah ganjil lainnya, seperti satu, tiga, lima, tujuh, atau sembilan.
Hadis HR Bukhori dan Muslim menerangkan bahwa makan tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari bisa menghindarkan seseorang dari racun maupun sihir sepanjang hari.
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?" Lalu orang menerka-nerka pepohonan wadhi.
Abdullah Berkata: "Lalu terbesit dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma, namun aku malu mengungkapkannya." Kemudian mereka berkata: "Wahai Rasulullah beri tahukanlah kami pohon apa itu?" Lalu, beliau menjawab: "Ia adalah pohon kurma." (HR Bukhori).
Meski dianjurkan makan dalam jumlah ganjil, bukan berarti Nabi Muhammad SAW melarang makan kurma secara genap. Sejumlah penelitian mengungkapkan, makan kurma dalam jumlah ganjil atau genap ternyata memberi efek yang berbeda untuk tubuh.
Beberapa penelitian medis mengungkapkan mengonsumsi buah kurma dalam jumlah genap, seperti dua, empat, dan seterusnya bakal menghasilkan gula dalam darah dan potassium tanpa memberi banyak energi. Berbeda kalau dimakan dalam jumlah ganjil.
Hasil penelitian yang dipimpin Musthafa Mohamed Essa, Ph.D. menunjukkan kurma melindungi otak dari stres oksidatif dan peradangan.
"Buah kurma adalah sumber serat makanan yang baik dan kaya fenolat total dan antioksidan alami, seperti anthocyanin, asam ferulat, asam protocatechuic, dan asam caffeic. Keberadaan senyawa polifenol ini dapat membantu dalam pengobatan penyakit Alzheimer," ujarnya, Selasa (4/4/2023).
Selain itu, sebuah penelitian oleh Rock W. menyimpulkan bahwa kurma memiliki efek menguntungkan pada asam lemak jenuh dan stres oksidatif. Hal ini sering dikaitkan dengan masalah jantung dan berpotensi untuk mencegah atherogenesis yang mengarah ke penyakit kardiovaskular.
"Kurma kaya berbagai phytochemical yang juga membantu mencegah penyakit jantung. Selanjutnya, kurma juga merupakan sumber potasium yang kaya. Terbukti kurma dapat mengurangi risiko stroke dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung," ujar Rock.
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil membuat tubuh bisa mengubahnya menjadi karbohidrat. Dengan demikian, energi dalam tubuh pun akan meningkat dan memulihkan stamina.