Riau Tuan Rumah Hari Kearsipan Nasional ke-51 tahun 2022

Riau Tuan Rumah Hari Kearsipan Nasional ke-51 tahun 2022
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menyampaikan kata sambutan. (foto: khairani)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Provinsi Riau tahun ini menjadi tuan rumah Hari Kearsipan Nasional ke-51. Kegiatan yang mengusung tema 'Sinergi Kearsipan untuk Kemajuan Bangsa’ diselenggarakan di Hotel Pangeran Pekanbaru, Selasa (17/5/2022).

Berbagai kegiatan akan digelar dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Kearsipan ke-51, antara lain Rapat Koordinasi Kearsipan 2022, Pameran Pelayanan Terpadu Satu Pintu Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Pameran Kearsipan, penyerahan arsip statis, penanganan COVID- 19 arsip dan salinan arsip yang diawetkan, serta penyelenggaraan sosialisasi, workshop, webinar arsip. 

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar menyambut baik kedatangan Kepala Arsip Nasional Republik Indonsia Imam Gunarto bersama tim peserta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Dalam kata sambutannya, Gubri  menyampaikan kebahagiaannya karena telah diberikan amanah oleh Kepala ANRI kepada Provinsi Riau untuk menjadi tempat pelaksanaan puncak Hari Kearsipan Nasional.
 
“Melalui kesempatan ini kami sampaikan selamat datang di Provinsi Riau dan kami senang sekali bahwa Kepala Arsip Nasional telah menunjuk Riau sebagai tuan rumah. Sebenarnya ini dilaksanakan pada tahun 2020 tetapi karena faktor pandemi covid 19 kegiatan di adakan tahun ini,” ucapnya.
 
Ia menambahkan bahwa dengan kehadiran peserta arsip nasional saat ini, akan bisa menjadi motivasi dan dorongan untuk kearsiapan di Provinsi Riau.  "Saya berharap dengan adanya arsio ini nantinya bisa bermanfaat dalam menjadi dokumen untuk kemajuan bangsa dan daerah," ujarnya. 

Sementara itu Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar komitmen  terus tegak dan kokoh untuk menciptakan arsip yang lebih baik. 

"Karena kita banyak pengalaman buruk tentang arsip, banyak dokumen kita yang hilang dan juga banyak sengketa kita yang kalah, itu karena arsip kita yang buruk, pulau- pulau kita banyak diambil negara lain dan berbagai kasus lain itu karna arsip kita yang kurang tertib," katanya. (kha)