Ratusan Guru Bina SMA Terbuka di Riau Ikuti Pelatihan

Ratusan Guru Bina SMA Terbuka di Riau Ikuti Pelatihan
Foto bersama peserta pelatihan Guru Bina SMA Terbuka Riau. (Foto: istimewa)

WARTASULUH.COM, PEKANBARU - Sebanyak 100 Guru Bina Sekolah Menengah Atas (SMA) di Riau mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Riau. Kegiatan dibuka Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau diwakili Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Fitra Jaya Purnama ST MT, Senin (26/9/2022) di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru.

Dalam paparannya Fitra menjelaskan, pelaksanaan program pelatihan guru Bina SMA Terbuka dilakukan untuk meningkatkan professional tenaga pendidikan sebagai penyelenggaraan program SMA Terbuka. 

"Program ini tidak akan pernah berhenti. Hal ini karena dilandasai oleh rendahnya APK dan APM Provinsi Riau tahun 2022 ini," kata mantan Kepala Cabang Dinas Wilayah II Disdik Riau ini.

Dikatakan, kegiatan yang berlangsung hingga Kamis (29/9/2022) ini diikuti guru Bina SMA Terbuka mata pelajaran (Mapel) Sejarah, Geografi, Matematika dan Bahasa Indonesia dari daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yakni Kabupaten Inhil, Meranti, Bengkalis, Siak dan Kampar.

Dari kegiatan ini disebutkan Fitra output yang ingin didapat antara lain adalah, memberikan pemahaman, keterampilan dalam meningkatkan profesianal tenaga pendidik SMA terbuka. "Output lainnya adalah membantu dan meningkatankan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak daerah kawasan derah 3T. Selain itu meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan kepastian. Memberikan kesempatan kepada putra-putri kawasan daerah 3T untuk dapat menerima layanan Pendidikan Menengah Yang Bermutu," tutur Fitra.

Fitra menjelaskan, saat ini siswa SMA Terbuka yang masuk dalam program Pendidikan Jarak Jauh di Riau berjumlah 1000 orang lebih. Mereka tersebar di daerah 3T dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Dikatakan, saat ini program SMA Terbuka merupakan salah satu upaya dari pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk melakukan pemerataan dan perluasan akses belajar serta meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya anak-anak peserta didik di kawasan pinggiran. Program ini untuk menampung tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs) namun tidak melanjutkan dan siswa DO (drop out) di kelas X dan XI serta yang mengalami berbagai kendala kesulitan.

"Kendala dan kesulitan tersebut antara lain disebabkan oleh kondisi letak geografis, daerah terpencil, sosial ekonomi yang lemah, kesulitan transportasi tapi memiliki motivasi belajar dan kemauan belajar yang tinggi," ungkap Fitra. 

Begitu besarnya komitmen pemerintah dalam pemerataan pendidikan, untuk itu Fitra berharap peserta pelatihan ini mengikuti kegiatan dengan fokus. Dengan harapan ilmu yang didapatnya dapat diimplementasikan di lapangan. (Les)